Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
BYAN juga akan menyesuaikan target produksi, mencari pasar pembeli yang potensial, hingga melakukan penghematan pengeluaran yang bukan prioritas.
Melansir laporan panduan tahunan yang dirilis Mei 2020, emiten tambang batubara ini merevisi target produksi di kisaran 26 juta metrik ton (MT) dengan antisipasi volume penjualan 30 juta MT – 31 juta MT untuk tahun ini.
Harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) diperkirakan turun dan berada di kisaran US$ 39 – US$ 40 per MT. Angka ini berdasarkan harga referensi patokan (Newcastle) dengan rata-rata US$ 57,8 per MT untuk tahun 2020.
Baca Juga: Simak realisasi kinerja operasional Bayan Resources (BYAN) di kuartal I
Volume pemindahan lapisan penutup atau overburden removal (OB) diperkirakan menurun terutama karena adanya penangguhan eksplorasi di Tabang pada kuartal I dan kuartal II-2020 dan perubahan dalam rencana penambangan di Tabang dan Wahana untuk sisa tahun ini. Target OB removal tahun ini ada di kisaran 110 juta bank cubic meter (bcm) -115 juta bcm.
Adapun belanja modal atau capital expenditure (Capex) dianggarkan berada di kisaran US$ 75 juta hingga US$ 90 juta. Capex ini akan digunakan BYAN untuk keperluan bisnis seperti keperluan bangunan & infrastruktur, peralatan dan mesin, peralatan kantor, dan peralatan transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News