kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,31   1,67   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dampak pembatasan sosial yang dialami Agung Podomoro Land (APLN)


Jumat, 29 Mei 2020 / 15:22 WIB
Ini dampak pembatasan sosial yang dialami Agung Podomoro Land (APLN)
ILUSTRASI. Agung Podomoro Land (APLN) menyebut Covid-19 membuat pendapatan dan laba bersih di kuartal I-2020 bakal tergerus.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menyebut wabah corona (Covid-19) membuat pendapatan dan laba bersih di kuartal I-2020 bakal tergerus sekitar 51%-75% bila dibandingkan kuartal I-2019. Di kuartal satu tahun lalu, APLN memperoleh pendapatan Rp 754,03 miliar dengan laba bersih Rp 162,61 miliar.

Sekretaris Perusahaan APLN Justini Omas dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/5) menyebutkan, tekanan tersebut sejalan dengan pembatasan kegiatan operasional kantor, baik dalam hal kerja maupun jumlah karyawan yang bekerja di kantor. Bisnis APLN di bidang pusat perbelanjaan maupun pengembangan properti turut terdampak.

Mal milik APLN telah memberlakukan pembatasan jam operasional dan membatasi tenant yang buka hanya supermarket, apotek, ATM dan restoran hanya untuk take away dan delivery. Antara lain di Mall Central Park, Mall Neo Soho, Mall Kuningan City, Mall Baywalk, Mall Emporium Pluit dan Senayan City. Perkantoran yang jadi satu gedung dengan mall juga dibatasi jumlah karyawannya.

Baca Juga: Tanggapan Agung Podomoro setelah Jokowi restui pembangunan 4 pulau reklamasi

Pusat belanja di proyek Podomoro City Deli Medan dan Orchard Park Batam juga terdampak pembatasan operasional.

Trade Mall (TM) milik APLN juga turut melakukan pembatasan, seperti TM Plaza Kenari Mas, TM Harco Glodok, dan TM LTC Glodok. Kegiatan pembangunan di TM Harco Glodok juga terbatas pada jumlah dan jam kerja pekerja serta jarak antar pekerja di area kerja. Hal ini berdampak pada penyelesaian proyek dan adanya kendala pada proses komunikasi dengan para mitra kerja membuat proses administrasi lebih lambat.

Kemudian pada PT Tatar Kertabumi yang akan mengembangkan proyek Taruma City berlokasi di Karawang, Jakarta Barat terdapat pembatasan operasional kantor pada semua bagian baik dalam hal kerja maupun jumlah karyawan yang bekerja di kantor.

PT Graha Tunas Selaras, pengembang proyek Podomoro Golf View juga merasakan kendala keterbatasan untuk koordinasi dengan mitra kerja, juga ada penurunan efisiensi dan efektivitas pekerjaan pembangunan karena ketersediaan tenaga kerja lapangan dan material pembangunan oleh kontraktor serta supplier. Di Graha Tunas Selaras juga ada pembatasan jumlah karyawan yang bekerja di kantor dan kegiatan promosi penjualan dibatasi melalui online.

Kegiatan konstruksi proyek di Podomoro Park Bandung, Grand Central Bandung, dan Podomoro City Deli Medan juga mengalami hambatan.

Baca Juga: Penjualan apartemen turun, pendapatan dan laba Agung Podomoro (APLN) tertekan di 2019




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×