Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Harga emas mulai beranjak naik akibat kekhawatiran konflik di Timur Tengah yang telah membuat harga minyak mentah melambung. Harga emas tersebut naik setelah berada di posisi harga terendah selama 34 bulan di bulan Juni .
Harga kemudian kembali naik seiring dengan rencana Amerika Serikat (AS) yang bersiap bom Suriah. Kondisi di Timur Tengah inilah yang membuat dunia makin khawatir akan harga emas. " Kapanpun Anda memiliki ada kerusuhan , perang , maka investor akan pergi ke emas," kata Dan Denbow , manajer dana USAA Precious Metals & Minerals Fund di San Antonio.
Ia bilang, emas akan naik untuk jangka panjang. " Fokus investasi emas adalah untuk jangka panjang, harga emas tidak mati dan alasan untuk memiliki emas adalah harganya yang berpeluang untuk terus naik," jelas Denbow
Sementara itu, harga emas berjangka turun 0,7% menjadi US$ 1.386,50 per ounce akhir pekan lalu. Penurunan harga ini merupakan yang pertama sejak 2 Agustus. Tiga belas analis yang disurvei Bloomberg memproyeksikan, pekan ini harga emas berpeluang untuk naik.
Harga emas naik 13% sejak 30 Juni , kenaikan terbesar kuartalan sejak 2007. Obama mengatakan, dia akan membuat kasus yang lebih rinci untuk tindakan Suriah dalam pidatonya pekan ini, setelah gagal mendapatkan dukungan negara G20 pekan lalu . Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya akan membantu Suriah .
Harga emas saat ini turun 28% di bawah rekor harga US$ 1.923,70 yang terjadi September 2011. Delapan belas analis yang disurvei oleh Bloomberg pekan lalu mengatakan, logam sulit untuk mengejar harga emas terdahulu tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News