kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini alasan Samuel Sekuritas menginisiasi rekomendasi saham FILM dengan peringkat beli


Selasa, 09 November 2021 / 14:29 WIB
Ini alasan Samuel Sekuritas menginisiasi rekomendasi saham FILM dengan peringkat beli
ILUSTRASI. Samuel Sekuritas menginisiasi coverage saham PT MD Pictures Tbk (FILM) dengan peringkat buy.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas menginisiasi coverage saham PT MD Pictures Tbk (FILM) dengan peringkat buy. Adapun, target harga yang dipasang adalah Rp 550 per saham yang merefleksikan 21.4x EV/EBITDA pada tahun 2022.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras dalam risetnya pada 5 November 2021 menjelaskan, FILM ke depan akan mulai berfokus pada produksi konten untuk platform over the top (OTT). Adapun, FILM memang dikenal sebagai perusahaan yang melakukan kegiatan produksi film untuk ditayangkan di layar lebar. 

Namun, per 2018, FILM mulai merambah kepada bisnis penyediaan konten untuk platform OTT besar seperti Disney+, WeTV, MaxStream, Netflix, dan lainnya. Bahkan, di tahun 2021, FILM berhasil memproduksi 13 series dan 7 direct-to-digital film untuk platform OTT. 

Baca Juga: Cari tambahan modal, MD Pictures (FILM) akan melepas saham tresuri

FILM juga telah mendapatkan investasi dari Tencent Holdings Ltd. melalui anak usahanya Image Frame Investment yang membeli saham FILM sebesar 14.62% saham atau setara dengan IDR 695.5 miliar. 

“Kami memproyeksikan produksi FILM akan mencapai masing-masing 17/20/24 series dan 8/9/11 direct-to-digital film untuk OTT pada tahun 2022/2023/2024 mendatang. Kenaikan produksi ini seiring dengan peningkatan permintaan dari platform OTT dan pertumbuhan pengguna dan ekosistem digital streaming di Indonesia,” tulis Farras dalam risetnya.

Salah satu faktor yang disebut Farras membuat FILM menarik adalah profitabilitas dengan margin yang atraktif. Tercatat, pada tahun 2018, FILM pertama kali mulai memasok konten film kepada platform OTT dan pendapatan segmen digital meningkat drastis +11x yoy menjadi Rp 62 miliar dengan margin laba kotor atau gross profit margin (GPM) sebesar 75% (dibanding 70% pada 2017). 

Baca Juga: Butuh modal untuk produksi konten film, MD Pictures (FILM) akan menjual saham tresuri

Tren pertumbuhan ini terus berlanjut yang tercermin di kuartal ketiga 2021 di mana pendapatan bertumbuh +111% yoy menjadi IDR 57 miliar dengan GPM sebesar 47%. Walaupun laba bersih pada periode tersebut mengalami kerugian Rp 15 miliar akibat adanya provisi sengketa pajak. Farras meyakini hal tersebut hanya one-off dan tren pertumbuhan profitabilitas tetap stabil.

“Kami memproyeksikan pendapatan FILM pada tahun depan akan tumbuh 39% yoy menjadi Rp 340 miliar. Hal ini juga diiringi dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 126% yoy menjadi Rp 79 miliar,” imbuh Farras.

Adapun, untuk tahun ini, Samuel Sekuritas memproyeksikan total pendapatan FILM sebesar Rp 244 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 35 miliar. Farras menyebut dari sisi risiko untuk rekomendasinya adalah menurunnya permintaan konten serta persaingan harga dan kualitas produksi.

Baca Juga: Tencent Jadi Investor Baru MD Pictures Usai Manoj Punjabi Jual 1,39 Miliar Saham FILM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×