Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs mata uang euro melemah terhadap dollar AS. Beberapa sentimen yang mempengaruhi adalah perekonomian Jerman yang melambat dan kebijakan suku bunga ECB dovish. Mengutip Bloomberg, Jumat (18/1), pairing EUR/USD melemah 0,23% ke level 1,1363.
Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto menilai, pergerakan mata uang euro dan dollar mengalami pergolakan di tengah kondisi politik global yang tak menentu. Pairing EUR/USD sempat menguat ke level 1,1390 tapi turun lagi. "Hal ini biasa terjadi saat pasar melakukan aksi profit taking dan secara teknikal harga pun berkonsolidasi kembali," ucap Andri,
Selain aksi ambil untung, secara fundamental, Andri meyakini pairing EUR/USD melemah karena sentimen di kawasan Eropa yang tak mendukung. Seperti pertumbuhan ekonomi Jerman yang melambat menjadi 1,59% di 2018. PDB ini adalah level terendah dalam lima tahun terakhir.
Pelemahan mata yang euro diakui Andri juga karena rilis pidato Gubernur Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) Mario Draghi mengenai suku bunga. Pidato ini nantinya akan menentukan arah kebijakan moneter ECB ke depan. “Kalau saya lihat pidato Draghi dovish," kata Andri kepada Kontan.co.id, Jumat (18/1).
Andri melihat, sentimen fundamental pergerakan mata uang euro sepekan ke depan masih sama. Apalagi akan ada rilis inflasi Jerman, dan data ekonomi lainnya di kawasan Eropa.
Dari sisi dollar, Andri pun tidak melihat faktor fundamental kuat yang memengaruhi. Andri menilai, data perilaku konsumen di Amerika menurut Universitas Michigan, yang dirilis Jumat (18/1) malam memperlihatkan daya beli konsumen rendah. indeks daya beli konsumen diramal turun dari 97% menjadi 90,7%.
"Belum lagi masalah perang dagang dan isu shutdown yang masih terus membayangi Amerika Serikat (AS)," tandas Andri.
Andri meyakini bahwa pergerakan pairing EUR/USD masih akan konsolidatif. Ia optimistis perekonomian Eropa bisa minim sentimen negatif dibanding AS. Hal ini karena pasar menunggu kepastian kebijakan bank sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunganya atau tidak.
Andri memperkirakan pairing EUR/USD pada Senin (21/1) akan bergerak dengan level resistance 1,1403-1,1410-1,1420 dan support 1,1387-1,1378-1,1371.
Sementara dari segi teknikal, harga bergerak di bawah garis moving average (MA) 50 dan di atas MA 100 dan 200. Ini mengindikasi dua mata uang ini masih bergerak konsolidasi. Sementara indikator RSI berada di area 14 yang menunjukkan potensi beli. Kemudian indikator stochastic di level 60,8 dan MACD di area positif di level 0,01. Andri merekomendasi beli jika pairing berada di level atas 1,1390.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News