Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2014 sebesar Rp 1,23 triliun. Angka ini setara dengan Rp 50 per saham, atau lebih tinggi dari dividen interim BCA tahun lalu yang sebesar Rp 45 per saham.
Lalu, apa alasan bank milik Grup Djarum ini membagikan dividen interim lebih besar dari tahun lalu? Menurut Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, keputusan itu diambil seiring dengan peningkatan laba bersih BCA yang tumbuh 17% per September lalu.
"Karena sampai September laba bersih kami naik 17%, jadi kami bisa berikan dividen interim lebih besar dari tahun lalu," ucap Jahja kepada KONTAN, Senin (17/11).
Jahja juga tidak khawatir pembagian dividen tersebut akan menggerus rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BCA. Karena kata Jahja, CAR BCA masih dalam posisi baik yakni di atas level 17%. BCA sendiri memang punya kebijakan untuk selalu memberikan dividen interim setiap tahunnya kepada para pemegang saham.
Sayang, Jahja enggan rasio dividen final yang akan disiapkan BCA untuk tahun buku 2014 ini. "Untuk dividen final, kami lihat situasi sampai dengan akhir tahun. Setelah itu, baru kami akan tetapkan dividen finalnya," jelas Jahja.
Seperti diketahui, dalam keterangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Inge Setiawati, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan, rencana pembagian dividen interim tersebut sesuai dengan hasil keputusan direksi tanggal 13 November 2014.
Dalam keterangan itu, Inge juga merinci :
Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 4 Desember 2014
Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasa Negosiasi : 5 Desember 2014
Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai : 9 Desember 2014
Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai : 10 Desember 2014
Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai : 9 Desember 2014 Waktu: 16:00
Tanggal Pembayaran Dividen : 23 Desember 2014
Per 30 September 2014, BCA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 12,195 triliun. Pada periode itu, BCA juga mencatat saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 66,36 triliun dengan total ekuitas Rp 74,55 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News