kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.133   -25,17   -0,35%
  • KOMPAS100 1.068   -5,02   -0,47%
  • LQ45 838   -4,52   -0,54%
  • ISSI 217   -1,32   -0,61%
  • IDX30 428   -1,71   -0,40%
  • IDXHIDIV20 515   -2,44   -0,47%
  • IDX80 122   -0,62   -0,50%
  • IDXV30 127   -0,33   -0,26%
  • IDXQ30 142   -0,68   -0,48%

Ini 10 saham net sell terbesar asing pada perdagangan Kamis 16 April 2020


Kamis, 16 April 2020 / 17:23 WIB
Ini 10 saham net sell terbesar asing pada perdagangan Kamis 16 April 2020
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/3/2020).


Reporter: Ika Puspitasari, Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 145,30 atau 3,14% pada penutupan perdagangan Kamis (16/4) ke level 4.480,61. Penurunan IHSG ini dipicu net foreign sell sebesar Rp 1,19 triliun di seluruh pasar.

Mengutip data RTI,  investor asing mengobral saham-saham big caps yang menjadi penggerak IHSG di BEI selama ini.

Mulai dari saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang anjlok 5,43% ke Rp 2.610 per saham, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang anjlok 4,47% ke Rp 26.200 per saham dan Saham PT Telekomuniasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 3,54% ke 3.000 per saham.

Baca Juga: Saham emiten tambang BUMN kompak menguat dalam sebulan, ada apa?

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menilai, tertekannya saham BBCA karena ada kekhawatiran pelaku pasar terhadap penurunan kinerja bank swasta ini.

Pada Februari 2020, BCA tercatat hanya membukukan laba bersih Rp1,42 triliun. Nilai ini turun 14,6% ketimbang Februari 2019 (year on year/YoY) dan melorot 51,1% dari bulan sebelumnya (month to month/MoM).

Namun, laba perseroan secara total dua bulan pertama tersebut mencapai Rp 4,33 triliun atau masih tumbuh 13,7% YoY.

Baca Juga: Saham BBCA makin tertekan, analis: Investor khawatir kredit macet naik

Sehingga, Wisnu bilang, hal tersebut memberi beban untuk pergerakan harga sahamnya, selain di saat yang sama kondisi makro sekarang tidak bagus akibat pandemi covid-19 dan penurunan pertumbuhan ekonomi baik global maupun domestik.

Padahal, BBCA bakal membagikan dividen final tahun buku 2019. Total dividen final yang akan dibayar BBCA adalah Rp 11,22 triliun.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×