CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.902   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.161   -53,29   -0,74%
  • KOMPAS100 1.093   -9,23   -0,84%
  • LQ45 870   -5,50   -0,63%
  • ISSI 216   -1,84   -0,84%
  • IDX30 446   -2,21   -0,49%
  • IDXHIDIV20 539   -0,29   -0,05%
  • IDX80 125   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 136   0,09   0,06%
  • IDXQ30 149   -0,46   -0,31%

Saham emiten tambang BUMN kompak menguat dalam sebulan, ada apa?


Kamis, 16 April 2020 / 17:14 WIB
Saham emiten tambang BUMN kompak menguat dalam sebulan, ada apa?
ILUSTRASI. Sejak awal tahun atau secara year-to-date, sektor pertambangan melemah 21,41%.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bangkit. Dalam sebulan perdagangan, IHSG telah menguat tipis 0,54%.

Namun, saham-saham emiten tambang yang dikuasai oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat kenaikan signifikan, melebihi penguatan IHSG.

Asal tahu, saat ini ada tiga emiten tambang BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Ketiga emiten ini tergabung dalam sebuah holding asuhan MIND ID.

Baca Juga: Pasar tertekan pandemi, asosiasi tambang dan migas sulit lakukan merger dan akuisisi

Saham PTBA misalnya. Dalam sebulan perdagangan, saham PTBA menguat 11,40%. Saham emiten tambang lainnya, ANTM juga memberikan return positif hingga 23,39% dalam sebulan. Sementara itu, saham TINS menguat 18,23% dalam sebulan.

Padahal, dari sisi top line dan bottom line, kinerja ketiga emiten ini juga tidak terlalu mentereng. PTBA misalnya, mencatatkan penurunan laba bersih hingga 19,24% menjadi Rp 4,05 triliun. Meski demikian, pendapatan bersih PTBA tumbuh 3% menjadi Rp 21,8 triliun di tahun lalu.

TINS bahkan mengalami hal yang lebih parah. Emiten produsen timah ini menanggung rugi tahun berjalan yang diatribusikan pada entitas induk hingga Rp 611,28 miliar. Padahal, pendapatan TINS melonjak 75,13% menjadi Rp 19,30 triliun sepanjang tahun lalu.

Baca Juga: Wabah Corona Memangkas Setoran Dividen BUMN

Lantas, apa yang menyebabkan ketiga emiten ini mengalami lonjakan harga yang signifikan dalam sebulan perdagangan?



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×