kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin punya tol sepanjang 500 km, ASII fokus garap sektor infrastruktur


Senin, 26 Agustus 2019 / 16:28 WIB
Ingin punya tol sepanjang 500 km, ASII fokus garap sektor infrastruktur


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Internasional Tbk (ASII, anggota indeks Kompas100) tertarik untuk terus meningkatkan investasinya di sektor infrastruktur. Salah satunya, ASII menargetkan bisa memiliki tol dengan panjang hingga 500 km. 

"Kita ingin mengembangkan tol, target 500 km, ada yang perlu kita lihat lagi sampai 2021. Kita akuisisi," jelas Direktur ASII Paulus Bambang di gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (26/8). 

Baca Juga: Sanggah kabar lego Bank Permata, Astra Internasional (ASII) fokus perbaiki kinerja

Target tersebut sejalan dengan fokus pemerintah yang masih akan tetap membangun infrastruktur. Per semester satu, pemilik pangsa pasar terbesar di sektor otomotif tersebut telah memiliki 338,6 km jalan tol yang beroperasi dan 11,2 km sedang dalam konstruksi. 

Paling baru, ASII melalui PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi 44,5% saham PT Jasamarga Surabaya-Mojokerto senilai Rp 1,7 triliun pada Mei 2019 lalu.

Adapun net income dari lini bisnis ASII yang bergerak di bidang infrastruktur per semester satu sebesar Rp 83 miliar. Jumlah tersebut paling banyak disumbang oleh operasional tol.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) kembali merevisi target penjualan alat berat tahun ini

Sementara itu, Direktur Utama ASII Prijono Sugiarto juga menjelaskan ketertarikannya untuk bergerak pada sektor infrastruktur. Apalagi pemerintah juga serius menggelontorkan dana untuk pembangunannya. 

"Kami tentu bisa berkontribusi, kami menyadari bahwa kami harus berinvestasi lebih giat lagi," jelas dia. 

Kendati begitu, ASII juga tak akan begitu saja meninggalkan lini bisnis utamanya. Astra Internasional melihat masih ada potensi besar di bidang otomotif, khususnya mobil. Apalagi dengan adanya penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI). 

Baca Juga: Fokus di lahan eksisting, PP Properti (PPRO) gencar bangun rumah tapak

"Kita lihat BI turunkan suku bunga, ini harus disiasati dengan baik, nggak langsung berdampak juga, kita tunggu saja dampak-dampak positif ke depannya," ujar Prijono. 

Meskipun begitu, Prijono tetap mengakui, divisi otomotif memang sedang mengalami tekanan meskipun market share meningkat dari 48% menjadi 53%.

Berdasarkan data penjualan mobil yang dirilis perseroan dari Gaikindo, total penjualan mobil Astra dalam satu semester kemarin mencapai 253.000 unit atau turun 6%. Namun, pasar secara keseluruhan, penjualan mobil turun lebih dalam yaitu 13% menjadi 482.000 unit. 

Baca Juga: Akan dilepas, PGAS akan perbaiki internal Saka Energi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×