kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sanggah kabar lego Bank Permata, Astra Internasional (ASII) fokus perbaiki kinerja


Senin, 26 Agustus 2019 / 15:20 WIB
Sanggah kabar lego Bank Permata, Astra Internasional (ASII) fokus perbaiki kinerja
ILUSTRASI. Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra Internatonal Tbk


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) masih enggan berkomentar banyak mengenai rencana melego saham PT Bank Permata Tbk (BNLI). 

Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto masih akan memperbaiki seluruh kinerja anak perusahaannya, termasuk Bank Permata. "Saya tidak bilang dilepas atau tidak dilepas, yang paling penting statement-nya, harus diperbaiki," jelas Prijono di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/8). 

Apalagi, jelas Prijono, lini perbankan satu-satunya di ASII tersebut telah menunjukkan perbaikan kinerja dengan turunnya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) menjadi 3,6%. "Sudah bagus," imbuh dia. 

Baca Juga: Bank Permata diincar investor asing? Ini kata OJK

Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, isu pelepasan tersebut sejatinya telah mencuat sejak 2015 silam. Dimulai dari rencana pengkajian dari bank multinasional asal Inggris Standard Chartered PLc, yang memiliki saham 44,56%, untuk melepas sahamnya. 

Kemudian pada 2016 silam, NPL Bank Permata sempat melonjak dari 2,7% menjadi 4,6%. Namun, pada saat itu ASII juga menegaskan masih akan mempertahankan Bank Permata. Akibat naiknya kredit bermasalah tersebut, Bank Permata menderita kerugian Rp 6,48 triliun, berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya yang untung Rp 247,1 miliar. 

Baca Juga: Kabarnya, OCBC berminat membeli saham Bank Permata

Pada tahun 2016, ASII menambahkan modal Rp 5,5 triliun kepada Bank Permata. Lalu pada tahun 2017 ASII kembali menyuntikkan dana dengan jumlah sekitar Rp 3 triliun. Kondisi ini yang kemudian membuat kabar beredar terdengar ASII akan melepas anak perusahaannya yang menghambatnya.

Namun, pada semester I-2019, emiten perbankan yang berkode BNLI tersebut membukukan laba bersih Rp 711,4 miliar atau naik 146,29% yoy. Sementara itu penyaluran kredit mencapai Rp 101,58 triliun. "Semua perusahaan yang ada di Astra kami akan perbaiki, don't worry about that," jelas bos ASII yang kerap disapa Pri tersebut. 

Di sisi lain, sempat terdengar kabar santer juga bahwa Bank Oversea-Chinese Banking Corporation Ltc (OCBC) Singapura tertarik membeli 90% saham BNLI dengan nilai sekitar US$ 1,9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×