kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Infrastruktur, utilitas, & transportasi paling unggul, ini rekomendasi selanjutnya


Jumat, 02 Agustus 2019 / 19:47 WIB
Infrastruktur, utilitas, & transportasi paling unggul, ini rekomendasi selanjutnya


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Kendati demikian pada semester II nanti sektor ini mungkin tidak akan bertahan menjadi yang paling unggul. Penurunan suku bunga baik The Fed maupun Bank Indonesia sebanyak 25 bps dapat jadi katalis positif bagi sektor properti dan keuangan.

Wawan fokus mencermati sektor properti dan keuangan yang bisa menyaingi sektor yang unggul saat ini. Menurutnya beberapa faktor eksternal seperti penurunan suku bunga dan insentif pemerintah membuat sektor properti menjadi menarik.

Baca Juga: BKPM catat sejumlah tantangan untuk menarik investasi

Wawan menyatakan kinerja TLKM yang kapitalisasinya besar di bursa naik signifikan tahun ini. Menurut dia, secara fundamental paling bagus TLKM sehingga paling menarik untuk diinvestasikan.

TLKM saat ini berada di level Rp 4.280 per saham dan di akhir tahun bisa mencapai Rp 4.800 sehinga masih ada potensi naik 5% dari saat ini. Strategi yang bisa dilakukan investor adalah menahan sahamnya dan jual di akhir tahun ketika sahamnya sudah pada posisi tertingginya.

Baca Juga: Begini penjelasan BKPM terkait adanya perubahan kontribusi investasi

Melihat pendapatan dan perolehan kinerjanya yang bagus di semester I memberi penguatan saham TLKM akan melanjutkan penguatan hingga akhir tahun sehingga Wawan menyarankan strategi paling tepat adalah buy on weakness. Jika ada koreksi investor bisa beli sahamnya.

Selain itu untuk investor long term, Wawan memproyeksikan saham TLKM dalam 3 tahun ke depan bisa tembus Rp 5.000 diharapkan bisa konsisten karena peluang bisnis seluler dan internet masih potensial.

Baca Juga: Jasa Marga masih percaya diri dapat meningkatkan pendapatan di lini bisnis jalan tol

Menurut Wawan JSMR sudah naik signifikan naik lebih dari 10%-12% dari dua bulan terakhir, Wawan merekomendasikan JSMR tahan dulu karena naik juga sudah tinggi. Namun, JSMR masih aman. Jadi kalau investor masuk bisa mengejar target jangka pendek di level Rp 6.000 yang merupakan posisi tertinggi di April.

Adapun Sukarno merekomendasikan dua saham yang harganya masih menarik yakni TBIG dengan range buy Rp 4.240-Rp 4.280 dengan target harga Rp 4.500- Rp 4.560. Kemudian JSMR range buy Rp 5.650-Rp 5.825 dengan target harga di Rp 6.125-Rp 6.225.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×