kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indosat (ISAT) menganggarkan belanja modal Rp 10 triliun


Kamis, 25 April 2019 / 18:11 WIB
Indosat (ISAT) menganggarkan belanja modal Rp 10 triliun


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun pada tahun 2019. Sebanyak 88% dari capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan 4G. Pada tahun ini, ISAT menargetkan jaringan 4G-nya bisa menjangkau 87% populasi masyarakat Indonesia, meningkat dari jangkauan tahun lalu yang sebesar 80%.

Memang, emiten ini ekspansi jaringan besar-besaran pada tahun lalu. Pasalnya, pada 2017, cakupan jaringan 4G ISAT baru mencapai 41% dari populasi Indonesia. “Kami canangkan mulai pertengahan 2018. Saat ini kami sudah menyelesaikan tahap pertama dari pengembangan jaringan 4G,” kata Division Head Kalimantan and Sulawesi Field Engineer I Gede Maruta Sadu di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (25/4).

Tahun lalu, ISAT meningkatkan penetrasi 4G dengan cara melengkapi seluruh BTS-nya dengan teknologi tersebut, terutama di daerah-daerah luar Jawa seperti Medan, Lampung, Banjarmasin, dan Makassar. Perusahaan ini juga meluaskan kapasitas jaringannya di daerah-daerah dengan kebutuhan trafik yang tinggi.

“Kami juga menjamin kualitas layanan jaringan dengan level video-grade sehingga tidak ada buffering saat streaming. Strategi lainnya adalah dengan menjadi perusahaan telekomunikasi yang lebih ramping untuk harga per Gbps-nya,” kata Sadu.

Untuk mencapai target 2019, yakni menjangkau 87% populasi masyarakat Indonesia dengan jaringan 4G, ISAT akan menambah sekitar 18.000 BTS 4G. Asal tahu saja, hingga tahun lalu, perusahaan ini memiliki 26.100 BTS 4G yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Perusahaan ini juga akan menambah 4.200 site 4G di tahun ini, serta meningkatkan jumlah BTS yang terhubung dengan fiber optik menjadi hampir 30% dari jumlah site ISAT saat ini.

Menurut Group Head Network Strategy, Architecture, and Solution ISAT Kustanto, dengan menggunakan teknologi fiber optik, kapasitas trafiknya menjadi jauh lebih besar. “Kami pasang 10 Gbps itu bisa bertahan bertahun-tahun. Kalau pelanggannya langsung tinggi dengan fiber optik itu sudah bisa terlayani. Kalau pakai microwave kapasitasnya hanya 200 Mbps,” kata dia.

Tahun ini, ISAT juga akan melakukan uji coba luar ruangan untuk teknologi 5G. Sebelumnya, perusahaan ini telah melaksanakan uji coba dalam ruangan pada November 2018. Menurut Group Head Corporate Communications ISAT Turina Farouk, jaringan 5G perusahaannya telah siap.

“Jadi semua jaringan-jaringan 4G yang kami sedang bangun sekarang, teknologinya juga siap 5G,” ucap dia. Sebagai informasi, BTS Indosat Ooredoo sudah menggunakan teknologi bernama single run yang mana di dalam satu peralatan menyediakan berbagai macam jaringan yang bisa diganti sesuai kebutuhan.

Sayangnya, menurut Turina, penerapan jaringan 5G ini masih menemui beberapa hambatan. Mulai dari ekosistem perangkat 5G yang belum terbentuk optimal, frekuensi, dan kebijakan pemerintah. “Permasalahannya frekuensinya kan belum fix yang dipake yang di mana. Belum lagi ponsel 5G kan belum ada,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×