kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Kinerja Sarana Menara Nusantara (TOWR) tetap sehat seiring perpanjangan sewa


Selasa, 09 April 2019 / 19:23 WIB
Analis: Kinerja Sarana Menara Nusantara (TOWR) tetap sehat seiring perpanjangan sewa


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil memperpanjang sewa dari operator telepon, analis memproyeksikan kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) akan tetap sehat di sepanjang tahun ini.

Lucky Ariesandi Analis Bahana Sekuritas memproyeksikan kinerja emiten anggota indeks Kompas100 ini, akan tetap tumbuh karena didukung perpanjangan sewa dari operator telepon. TOWR melaporkan berhasil memperbarui perpanjangan sewa yang akan berakhir di 2019-2022 dari Hutchison dan XL Axiata (EXCL) selama 10 tahun ke depan.

Tarif sewa baru dari perpanjangan sewa tersebut sebesar Rp 13 juta hingga Rp 14 juta per bulan. Tarif tersebut memang tercatat lebih rendah 25% dari kontrak yang lama, tetapi Lucky menilai tarif tersebut masih dalam batas yang wajar.

"Biaya operasi TOWR cukup kecil di 8% per tahun dengan tarif sewa Rp 13 juta mereka masih mendapat keuntungan yang lumayan," kata Lucky. Dengan perpanjangan sewa baru tersebut, Lucky memproyeksikan pendapatan TOWR hingga 2032 bisa terdorong ke Rp 43 triliun.

Selain berhasil mendapat perpanjangan sewa, Lucky memproyeksikan kinerja TOWR mampu kembali tumbuh karena mendapat sentimen positif dari modal kerja para emiten operator telepon yang naik.

Modal kerja XL dan Indosat Ooredo (ISAT) yang bila digabung naik 25% secara tahunan. Sementara, modal kerja Telekomunikasi Indonesia (TLKM) juga diproyeksikan akan mengalami akselerasi modal kerja sebesar 27%.

"Kami percaya besaran modal kerja operator bisa mendorong TOWR untuk capai target pertumbuhan sewa yang kami proyeksikan 3.700 sewa hingga akhir tahun sambil didukung sudah adanya 1.600 sewa di akhir tahun lalu, " kata Lucky.

Tak hanya itu, sentimen positif juga datang dari belum banyak wilayah Indonesia yang mendapat akses 4G. Menurut Lucky hal ini bisa menjadi kesempatan bagi TOWR untuk mendongkrak kinerja disamping pendapatan lainnya, seperti menyewakan fiber optic.

Lucky merekomendasikan buy untuk TOWR di target harga Rp 870 per saham. Hingga akhir tahun Lucky memproyeksikan pendapatan TOWR bisa tumbuh ke Rp 6,63 triliun, begitu pun dengan laba bersih mampu tumbuh ke Rp 2,66 triliun.

Sedangkan, Niko Margaronis analis Danareksa merekomendasikan buy di target harga Rp 960 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×