Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) telah membelanjakan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 601 miliar selama Januari-Maret tahun ini. Perinciannya, Rp 513 miliar untuk membeli kendaraan dan Rp 88 miliar untuk mengembangkan bisnis non kendaraan.
Penyerapan tersebut 30,05% dari total alokasi capex setahun yang mencapai Rp 2 triliun. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 276 miliar, penyerapan capex kuartal I tahun ini naik lebih dari dua kali lipat.
Peta belanja kuartal I 2018 sejalan dengan rencana penggunaan capex sepanjang tahun ini. "Sebanyak 90% capex tahun ini untuk pengadaan kendaraan unit logistik kami," terang Jusak Kertowidjojo, Direktur Utama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk saat paparan publik, Kamis (28/6).
Indomobil memang bertekad membesarkan unit bisnis logistik melalui anak usaha bernama PT Seino Indomobil Logistics. Alhasil, semua kendaraan yang mereka beli untuk memenuhi kebutuhan armada Seino Indomobil.
Mengintip informasi dalam laporan keuangan triwulan pertama 2018, Seino Indomobil berdiri pada 15 Januari 2016. Perusahaan tersebut merupakan hasil patungan antara anak usaha PT Indomobil Multi Jasa Tbk yakni PT CSM Corporatama dengan Seino Holdings Co., Ltd. Indomobil efektif menggengam 63,72% saham Seino Indomobil.
Total nilai aset Seino Indomobil sebelum eliminasi per 31 Maret 2018 mencapai Rp 1,22 triliun. Nilai aset itu membesar ketimbang 31 Desember 2017 yang senilai Rp 854,03 miliar.
Kendaraan komersial
Meski telah mengungkapkan realisasi belanja modal, Indomobil tak bersedia membeberkan target kinerja tahun 2018. Yang terang, perusahaan berkode saham IMAS di Bursa Efek Indonesia tersebut akan bekerja keras demi menangkal kerugian.
Kerjas keras Indomobil paling tidak sudah membuahkan hasil selama kuartal I dengan catatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih, sebesar Rp 60,24 miliar. Sementara pada kuartal I tahun lalu mereka menanggung rugi bersih Rp 165,75 miliar.
Pemicu perbaikan bottom line Indomobil adalah bisnis kendaraan komersial. "Ini ada hubungannya dengan sektor infrastruktur dan komoditas yang tengah membaik, disamping kami punya produk yang kuat di commercial vehicle," terang Jusak.
Salah satu merek kendaraan komersial yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatah Indomobil adalah Hino. Merek truk asal Jepang itu menyumbang Rp 1,1 triliun atau 42,80% terhadap total pendapatan segmen kendaraan bermotor yang mencapai Rp 2,57 triliun.
Asal tahu, segmen kendaraan bermotor Indomobil terdiri dari mobil, truk dan alat berat. Sementara total pendapatan berbagai segmen per kuartal I mencapai Rp 4,23 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News