Reporter: Sandy Baskoro, Revi Yohana | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kinerja PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) tumbuh kencang di tahun lalu. IMAS mengantongi laba bersih senilai Rp 970,89 miliar. Jumlah itu meningkat 91,11% dari posisi 2010 yang sebesar Rp 508,02 miliar.
Kenaikan laba IMAS ditopang pendapatan sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp 15,77 triliun. Jumlah itu tumbuh 44,29% dari pendapatan 2010 senilai Rp 10,93 triliun.
Beban penjualan IMAS di tahun lalu ikut meningkat 41,77% menjadi Rp 777,34 miliar. Beban umum dan administrasi juga naik 14,98% menjadi Rp 606,77 miliar. Meski demikian, laba usaha IMAS masih menanjak 109,93% menjadi Rp 1,03 triliun di sepanjang 2011.
Dengan kinclongnya kinerja, IMAS berniat membagikan dividen ke pemegang saham. Tapi manajemen belum menentukan jumlah dan jadwal pembagian dividen. "Kepastiannya paling tidak bulan depan," ujar Jusak Kartowidjojo, Direktur Utama IMAS kepada KONTAN, Kamis (22/3).
IMAS mengalokasikan dana Rp 800 miliar untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini. Mayoritas kebutuhan capex akan ditutup dengan kas internal. "Kami akan memakai dana capex untuk membangun 20 showroom yang lokasinya tersebar di sejumlah wilayah," ujar Jusak.
Hingga akhir tahun lalu, IMAS memiliki 71 showroom yang memasarkan produk-produk mobil seperti Nissan, Hino dan Volvo. Maka, target jumlah showroom di tahun ini menjadi 91 showroom. Analis Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, memperkirakan, IMAS akan membagikan dividen 2011 sekitar 20% hingga 25% dari laba bersih.
Jika mengacu ke laba tahun berjalan senilai Rp 970,89 miliar, IMAS akan membagikan dividen berkisar Rp 194 miliar hingga Rp 242 miliar. Dengan jumlah saham sebanyak 1.382.639.206, dividen per saham IMAS berkisar Rp 140 hingga Rp 175. Adrian sebelumnya memperkirakan IMAS pada tahun ini mampu meraup pendapatan Rp 24 triliun dengan laba bersih Rp 1,4 triliun.
Kinerja IMAS akan ditopang penjualan mobil, khususnya Nissan. Proyeksi Adrian, penjualan Nissan di tahun ini naik 50%-55% dengan adanya produk baru, yaitu Nissan NV 200.
Kenaikan harga BBM bersubsidi dan kenaikan uang muka kredit kendaraan menjadi tantangan IMAS di tahun ini. Adrian menyarankan beli IMAS dengan target Rp 15.500 per saham. Harga saham IMAS, Kamis lalu, menanjak 5,21% menjadi Rp 15.150 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News