/2025/02/18/1424431883.jpg "Indofood CBP (ICBP) Diramal Cetak Pertumbuhan Dua Digit Tahun 2026, Ini Pendorongnya")
Reporter: Rashif Usman | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konsumer milik Grup Salim PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) diprediksi mampu mencetak pertumbuhan laba bersih double digit di tahun depan.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Christy Halim bilang, proyeksi pertumbuhan kinerja tersebut ditopang kebijakan fiskal pemerintah yang lebih ekspansif, peningkatan alokasi bantuan sosial, serta arah kebijakan yang lebih pro terhadap pertumbuhan ekonomi.
Christy menambahkan pemulihan daya beli masyarakat pada 2026 juga akan memberikan dorongan tambahan bagi kinerja sektor consumer goods, termasuk ICBP.
Baca Juga: Ditopang Segmen Kawasan Industri, Kinerja AKR Corporindo (AKRA) Kian Mentereng
Dengan sejumlah katalis tersebut, Christy memproyeksikan pendapatan ICBP dapat meningkat 6% menjadi Rp 79,6 triliun dan laba bersih diperkirakan tumbuh 11,9% mencapai Rp 10,41 triliun pada 2026
"Kami juga memperkirakan perbaikan margin secara bertahap pada tahun 2026, didukung oleh harga kentang dan Crude Palm Oil (CPO) yang sedikit melandai cenderung stabil dan harga gandum yang tetap menguntungkan," papar Christy dalam riset yang dipublikasikan Kamis (4/12/2025). Menurut dia, harga gandum yang tetap menguntungkan. Selain itu, posisi harga produk mi instan ICBP yang terjangkau seharusnya memberikan fleksibilitas lebih besar untuk penyesuaian harga lebih lanjut," kata Christy dalam riset
Secara terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai kinerja ICBP pada 2026 berpotensi tumbuh solid. Menurutnya, pandangan tersebut ditopang oleh tren penurunan harga sejumlah bahan baku utama seperti gula, gandum dan susu.
Selain itu, nilai tukar rupiah diperkirakan tetap stabil, sementara arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia berpeluang melanjutkan tren penurunan pada 2026.
"Jadi ini bisa memberikan benefit bagi peningkatan kinerja pendapatan ICBP. Ditambah lagi juga tren kebijakan Fed Funds Rate tahun depan juga masih berlaku sehingga bisa meningkatkan likuiditas di global market, yang pada akhirnya bisa menciptakan global strong demand," jelas Nafan kepada Kontan, Senin (8/12/2025).
Baca Juga: Ekspansi Hilir Jadi Harapan Baru MBMA, Simak Rekomendasi Saham
Efek penurunan biaya pinjaman secara global juga dapat memberikan stimulus bagi pemulihan permintaan internasional, sehingga kinerja ekspor ICBP diharapkan membaik seiring perbaikan ekonomi global.
"Seharusnya faktor-faktor tersebut bisa jadi katalis positif bagi kinerja pendapatan dan laba bersih ICBP," tambah Nafan.
Nafan merekomendasikan accumulative buy saham ICBP di target harga Rp 11.925 per saham. Sementara, Christy tetap mempertahankan rekomendasi buy saham ICBP di target harga Rp 11.500 per saham.
Harga saham ICBP ditutup di Rp 8.075 per saham turun 0,31% dari hari sebelumnya pada Senin (8/12/2025)
Selanjutnya: Restrukturisasi Aset BUMN Bergulir, Daerah Dorong Skema yang Lebih Adil
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (9/12), Hujan Sangat Lebat Guyur Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
