kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indofood CBP (ICBP) berburu utang hingga Agustus 2020 untuk akuisisi Pinehill


Senin, 08 Juni 2020 / 22:30 WIB
Indofood CBP (ICBP) berburu utang hingga Agustus 2020 untuk akuisisi Pinehill
ILUSTRASI. Indofood CBP (ICBP) akan mencari pinjaman US$ 2,69 miliar untuk membayar akuisisi Pinehill.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) secara resmi meneken perjanjian akuisisi seluruh saham Pinehill Company Limited pada 22 Mei 2020 yang lalu. Pinehill Company dimiliki oleh Pinehill Copora Limited dan Steele Lake Limited.

ICBP akan mengakuisisi Pinehill Company Limited dengan nilai US$ 2,99 miliar. Rinciannya, US$ 1,53 miliar akan dibayarkan kepada Pinehill Company Limited. Sementara US$ 1,45 dibayarkan ke Steele Lake Limited.

Untuk membayar akuisisi itu, ICBP akan mendanainya dari kas internal US$ 300 juta. Sementara sebesar US$ 2,69 miliar lainnya berasal dari fasilitas pinjaman. Lebih rincinya, US$ 2,05 miliar dari utang bank jangka panjang dan US$ 650 juta dari liabilitas jangka panjang lain.

Baca Juga: Harga saham Indofood CBP (ICBP) mentok auto rejection bawah di hari kedua

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, ICBP menyebut target waktu memperoleh fasilitas pinjaman adalah setelah diperolehnya seluruh persyaratan awal dari rencana transaksi, dengan batas waktu tanggal 28 Agustus 2020. Sementara target tenor pinjamannya mencapai lima tahun. "Saat ini ICBP masih dalam tahap diskusi dengan para kreditur potensial," jelas Corporate Secretary Indofood CBP Sukses Makmur Gideon A. Putro dalam keterbukaan informasi, Senin (8/6).

ICBP juga masih mendiskusikan tingkat bunga pinjaman jumbo ini. Sekadar informasi, tanggal batas akhir atau ketentuan batas waktu pemenuhan persyaratan rencana transaksi adalah sebelum tanggal 31 Desember 2020.

Baca Juga: Mulai menguat, ini rekomendasi saham ICBP selanjutnya

Setelah transaksi selesai, margin laba kecuali margin laba kotor ICBP akan turun karena pencatatan biaya jasa profesional. Di sisi lain, debt to equity ratio (DER) dan debt to assets ratio (DAR) produsen makanan kemasan ini akan melonjak drastis karena sebagian besar dana diperoleh dari pinjaman.

Sedangkan return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) akan menurun karena ada peningkatan biaya jasa profesional, serta kenaikan aset dan modal.

Baca Juga: Harga saham turun, kapitalisasi pasar ICBP ikut menciut jadi Rp 97 triliun

Dalam keterbukaan informasi, ICBP juga menjelaskan bahwa nilai pasar wajar atas 100% saham Pinehill Company Limited adalah US$ 2,86 miliar. Itu berarti ICBP mengakuisisi saham Pinehill Company Limited 4,70% lebih tinggi dibanding nilai pasar wajar.

Akan tetapi, rencana transaksi itu masih bisa dikatakan wajar karena deviasi maksimum adalah 7,5% dari nilai pasar wajar objek transaksi. Kebijakan itu termuat dalam peraturan no VIII.C3 Pedoman untuk Penilaian dan Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal.

Baca Juga: Pasar Menilai Akuisisi Pinehill Mahal, Saham Indofood CBP (ICBP) Anjlok

Dengan rencana akuisisi ini, ICBP dapat memperoleh posisi strategis yang sejalan dengan rencana bisnis jangka panjangnya, yakni memperkuat posisi pasar di delapan negara lokasi Pinehill Company Limited.

Asal tahu saja, Pinehill memiliki pabrik mi instan  di Arab Saudi, Nigeria, Mesir, Turki, Sebia, Ghana, Maroko, dan Kenya. Tidak hanya itu, Pinehill Company Limited juga memiliki fasilitas pendukung seperti penggilingan gandum, pasta, penyulingan minyak goreng, dan pabrik kemasan fleksibel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×