Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada perdagangan Senin (29/12/2025), meskipun nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat. IHSG ditutup menguat 1,25% ke level 8.644,26.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menyebut sektor consumer cyclical menjadi penopang utama penguatan IHSG, sementara sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor yang tercatat melemah.
Dari sisi teknikal, Alrich menilai sinyal penguatan IHSG masih cukup solid. Indikator Stochastic RSI membentuk golden cross di area oversold, disertai penyempitan negative slope pada MACD dan peningkatan volume beli.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Uji Resistance pada Selasa (30/12), Cermati Kata Analis
Selain itu, IHSG juga berhasil ditutup di atas moving average 5 hari (MA5) dan MA20.
“Dengan kondisi tersebut, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan untuk menguji resistance di kisaran 8.670 hingga 8.725, selama mampu bertahan di atas level pivot 8.630,” katanya kepada Kontan, Senin (29/12/2025).
Alrich menempatkan level support IHSG di 8.550, sementara resistance berada di area 8.725. Namun, ia juga mengingatkan tekanan eksternal masih datang dari pergerakan nilai tukar. Rupiah ditutup melemah ke level Rp16.788 per dolar AS di pasar spot, seiring dengan penguatan indeks dolar AS. Sejumlah mata uang Asia lainnya turut melemah, kecuali yen Jepang, dolar Taiwan, dan won Korea Selatan.
Memasuki awal tahun 2026, pelaku pasar akan mencermati sejumlah data ekonomi domestik. Indeks S&P Global Manufacturing PMI Indonesia Desember 2025 diperkirakan naik ke level 53,6 dari 53,3 pada November 2025. Sementara itu, inflasi Desember 2025 diperkirakan sebesar 0,2% secara bulanan, sehingga inflasi tahunan diproyeksikan melandai ke 2,5% dari 2,72% pada November. Inflasi inti juga diperkirakan turun menjadi 2,2% secara tahunan.
Baca Juga: Simak Jadwal Rights Issue Jumbo Solusi Sinergi Inti Andalan Prima (INET)
Dari eksternal, investor akan menantikan rilis S&P Case-Shiller Home Price Index Amerika Serikat Oktober 2025 yang diperkirakan naik 1,3% secara tahunan, serta publikasi FOMC minutes pertemuan The Fed Desember 2025. Selain itu, data NBS Manufacturing PMI China Desember 2025 juga akan menjadi perhatian, yang diperkirakan naik ke level 49,5.
Untuk perdagangan Selasa (30/12/2025), Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham BBRI, PTRO, BREN, ADMR, dan AMMN sebagai top picks.
Selanjutnya: Pabrik Motor Listrik Fokus pada Efisiensi dan Kemudahan Penggunaan
Menarik Dibaca: 7 Makanan yang Harus Dibatasi Penderita Gula Darah Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













