Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) dinilai memiliki prospek pertumbuhan yang semakin solid seiring peluncuran platform kecerdasan artifisial terintegrasi Megarock yang dikembangkan bersama Amazon Web Services (AWS). Inisiatif ini dipandang sebagai langkah strategis yang dapat mengubah posisi MTDL dari sekadar distributor teknologi menjadi enabler solusi digital berbasis AI.
Head of Research Kisi Sekuritas Muhammad Wafi menilai, kehadiran Megarock bukan sekadar penambahan produk baru, melainkan bagian dari strategic pivot MTDL untuk memperkuat segmen Solusi dan Konsultasi (Solutions & Consulting) yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan perseroan.
“Ini bukan cuma nambah produk, tapi upgrade positioning MTDL. Masuk ke GenAI bersama AWS bisa memperkuat recurring income, khususnya dari managed services, yang marginnya lebih tinggi,” ujar Wafi kepada Kontan, Senin (29/12/2025).
Baca Juga: Laba Bersih Folago Global (IRSX) Melonjak 1.776%, Berkat Bisnis AI dan Media Commerce
Dari sisi kinerja, penguatan portofolio AI dan cloud dinilai berpotensi mendorong perbaikan struktur margin MTDL pada 2026. Wafi menjelaskan, bisnis distribusi perangkat keras selama ini memang menopang volume pendapatan, namun dengan margin yang relatif tipis. Sebaliknya, layanan AI dan cloud menawarkan margin lebih tebal.
“Top line kemungkinan masih tumbuh stabil di kisaran double digit, tapi bottom line berpeluang tumbuh lebih tinggi karena kontribusi bisnis high margin makin besar,” katanya.
Secara kompetitif, MTDL dinilai berada pada posisi yang kuat dibanding emiten teknologi sejenis. Keunggulan MTDL terletak pada basis klien korporasi yang luas, jaringan distribusi yang matang, serta arus kas operasional yang solid. Hal ini memungkinkan MTDL berinvestasi di teknologi AI tanpa harus melakukan pendanaan eksternal secara agresif.
Baca Juga: Pluang Rilis Fitur AI Pertama di Indonesia untuk Analisis Saham dan Crypto
“Berbeda dengan startup teknologi yang masih burn cash, MTDL punya cash flow kuat. Kemitraan strategis dengan AWS juga menjadi barrier to entry yang tidak mudah ditiru kompetitor,” tambah Wafi.
Dari sisi valuasi, saham MTDL dinilai masih relatif undervalued jika dibandingkan dengan potensi pertumbuhan bisnis berbasis AI ke depan. Dengan status sebagai emiten teknologi yang sudah profitabel dan konsisten membagikan dividen, peluang rerating terbuka jika kontribusi pendapatan dari AI mulai terlihat signifikan dalam laporan keuangan.
“Valuasinya masih wajar. Kalau revenue dari AI mulai material, pasar bisa memberikan valuasi yang lebih tinggi,” pungkas Wafi.
Baca Juga: Satgas PASTI Ingatkan Modus Penipuan Berbasis AI, Masyarakat Diminta Waspada
Selanjutnya: Transisi Teknologi dan Kebijakan Strategis untuk Masa Depan Industri Baja Nasional
Menarik Dibaca: Samsung Galaxy Tab A11, Tablet Terbaik dengan RAM 8 GB & Penyimpanan hingga 2TB!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













