kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indofarma targetkan bisa cuan di 2018


Jumat, 22 Desember 2017 / 15:52 WIB
Indofarma targetkan bisa cuan di 2018


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  PT Indofarma Tbk (INAF) berusaha untuk bisa mencetak untung di tahun depan. Pada tahun ini produsen obat ini memprediksi masih akan merugi sekitar Rp 31 miliar. 

Arie Genipa, Sekretaris Perusahaan Indofarma mengatakan, tahun depan pihaknya menargetkan bisa meraup laba bersih sekitar Rp 14 miliar dengan prediksi pendapatan Rp 1,67 triliun. 

Untuk itu Indofarma mencoba menggeber bisnis dengan salah satunya menambah lini bisnis. Pada tahun depan Indofarma menjajal bisnis kosmetik dengan mendirikan pabrik kosmetik. Infarma memanfaatkan lahan pabrik yang kosong di Cikarang. 

Pembangunan pabrik baru ini akan didahului dengan pembentukan joint venture (JV) bersama perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) bernama Skin&Skin. Namun, pembentukan JV baru akan dilakukan pekan kedua Januari 2018. 

"Seharusnya akhir tahun ini rencana pembentukan JV namun saat ini di Korsel sedang ada cuaca buruk, salju tebal sehingga diundur," imbuh Arie.

Pembangunan pabrik kosmetik tersebut diperkirakan memakan waktu tiga tahun. Estimasinya pabrik bisa selesai pada 2019 dan produk dapat dipasarkan pada tahun 2020.

Sembari menunggu pabrik dibangun, tahun depan Indofarma akan mulai menjual produk kosmetik tersebut di dalam negeri untuk tes pasar dengan mengimpornya dari Korsel. 

"Sekaligus kami mencari jalur distribusi baru mengingat ini bisnis kosmetik dan tak bisa digabung dengan distribusi farmasi. "Kami diberikan kesempatan untuk menjual produk di dalam negeri sekaligus untuk bisa ekspor ke negara Asia Tenggara," jelasnya.

Asal tahu saja, Indofarma juga akan membangun pabrik produksi infus tahun depan. Pembangunan tersebut merupakan kelanjutan pembentukan joint venture bersama Sungwun Pharmacopia Co.Ltd dan PT Baruna Energi Lestari. Nilai investasi pabrik infus yang berlokasi di Makassar itu sebesar Rp 250 miliar. Total kapasitas produksi 40 juta botol infus per tahun.

Tahun depan Indofarma menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 165 miliar. Angka ini meningkat 37% dibanding alokasi tahun ini yang sekitar Rp 120 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×