kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Indofarma (INAF): Permintaan alat kesehatan 54% pada Juni


Jumat, 25 Juni 2021 / 07:30 WIB
Indofarma (INAF): Permintaan alat kesehatan 54% pada Juni


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi dan alat kesehatan, PT Indofarma Tbk (INAF) menyebut, permintaan alat kesehatan terus meningkat hingga periode Juni 2021 akibat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan, permintaan alat kesehatan yang diproduksi INAF sebenarnya sempat mengalami penurunan pada bulan Maret dan April 2021, namun kembali melonjak di bulan-bulan berikutnya sejalan dengan memburuknya situasi pandemi di Indonesia.

Adapun alat kesehatan INAF yang mengalami kenaikan permintaan meliputi alat rapidtest antigen, viral transport medium, reagent esktraksi, reagent PCR, dan ventilator. “Rata-rata kenaikan permintaannya mencapai 54% dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar dia, Kamis (24/6).

Baca Juga: Rekomendasi teknikal saham INAF, MTDL, dan BRIS untuk hari ini (24/6)

Beberapa daerah mengalami kenaikan permintaan alat-alat kesehatan terkait Covid-19 yang diproduksi INAF. Di antaranya, Jakarta, Semarang, Kalimantan Timur, Aceh, Palembang, dan Medan.

Untuk itu, INAF berupaya meningkatkan kapasitas produksi dan mengoptimalkan distribusi alat-alat kesehatan yang benar-benar dibutuhkan. INAF turut bekerja sama dengan distributor lokal untuk menyalurkan alat kesehatan ke daerah-daerah yang selama ini sulit terjangkau.

Tentunya INAF juga memaksimalkan peran anak usahanya yaitu PT Indofarma Global Medika (IGM) untuk mendistribusikan alat kesehatan. Ini mengingat IGM memiliki 29 cabang di seluruh Indonesia.

“Hal ini sangat membantu dalam percepatan distribusi dan pengiriman produk ke pelanggan yang membutuhkan,” tandas Arief.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×