kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Indikator teknikal, harga minyak WTI mulai jenuh beli


Kamis, 19 April 2018 / 21:26 WIB
Indikator teknikal, harga minyak WTI mulai jenuh beli
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju harga minyak mentah terus berlanjut dan mengukir level puncak pada pekan ini. Meski berbagai sentimen positif terus menopang, terbuka juga peluang harga terkoreksi dalam waktu dekat. Setidaknya, indikator teknikal mulai memberi sinyal tersebut.

Mengutip Bloomberg, Kamis (19/4) pukul 18.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2018 di New York Mercantile Exchange menguat 0,98% ke level US$ 69,14 per barel.

Analis Global Kapital Investama, Nizar Hilmy melihat, harga minyak saat ini memang masih bergerak di atas garis MA 10 dan MA 25. Bahkan, garis MA 10 masih bertengger di atas MA 25. "Ini mengonfirmasi tren bullish minyak dalam jangka pendek," paparnya, Kamis (19/4).

Indikator moving average convergence divergence (MACD) juga masih dalam area positif, disertai histogram yang naik di level 1,3.

Namun, dilihat dari indikator relative strength index (RSI), saat ini sudah berada di level 66-67. Indikator stochastic juga berada di level 92. Kedua indikator ini sama-sama menunjukkan kondisi jenuh beli alias overbought.

Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar juga menilai, harga minyak saat ini masih bergulir di atas garis MA 50, 100, dan 200. MACD juga masih di area positif. "Potensi penguatan masih ada, tapi mulai terbatas," katanya. Alasannya sama, indikator RSI dan stochastic mengindikasikan kondisi rawan koreksi akibat jenuh beli.

Untuk itu, Deddy memproyeksi, Jumat (20/4), harga minyak WTI akan berada dalam rentang US$ 67,20-US$ 69,50 per barel. Sementara, sepekan ke depan, harga akan bergerak di kisaran US$ 66,20-US$ 69,50.

Sementara, Nizar memperkirakan, besok, harga minyak akan bergerak dalam area support US$ 67,90-67,50 dan resistance US$ 69,60-US$ 70,00. Akhir tahun ini, ia melihat harga minyak masih akan terjaga pada level US$ 65-US$ 75 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×