Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) terus menggeber program diversifikasi bisnis non batubara. Sejumlah bisnis non batubara telah dirambah oleh konstituen Indeks Kompas100 ini.
Maret 2021 lalu, emiten pertambangan batubara ini mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia.
Inisiatif ini dilakukan melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy, pengembang solusi tenaga surya terdepan asal India, yang secara mayoritas Fourth Partner Energy dimiliki oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia.
Baca Juga: BISI International (BISI) dan Eden Farm tingkatkan produksi cabai berkualitas
Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan CEO Indika Energy mengatakan, pendirian EMITS ini merupakan wujud komitmen INDY dalam mendiversifikasi portofolio bisnis, mencapai tujuan keberlanjutan, meningkatkan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.
Sebelumnya, Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando mengatakan, dalam dua tahun ke depan, besaran komitmen investasi EMITS adalah sebesar US$ 37 juta, dan selanjutnya sebesar US$ 447 juta pada lima tahun ke depan.
Hingga mencapai skala tertentu, INDY akan menggunakan pendanaan melalui ekuitas JV. Jika nilai dan jumlah proyek mencapai skala yang besar, konstituen Indeks Kompas100 ini tidak menutup kemungkinan untuk mencari pendanaan dari pihak ketiga.
Ricky mengatakan, pada tahap awal, INDY akan fokus untuk melakukan pengembangan pada aset-aset yang saat ini dimiliki oleh Indika Energy Group. “Selain itu, kami juga menargetkan berbagai perusahaan multinasional di Indonesia yang merupakan klien Fourth Partner Energy,” terang Ricky kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
INDY menargetkan EMITS dapat meraih kontrak sebesar 213 Megawatt Peak (MWp) pada tahun 2022 dan 1.171 MWp pada tahun 2025. Dengan proyeksi tersebut, INDY menargetkan EMITS dapat memberi kontribusi pendapatan terhadap entitas induk sebesar US$ 271 juta pada tahun 2025.
Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) akan bangun PLTM Sumber Jaya di Lampung Barat
INDY juga merambah bisnis komoditas emas. Sejak 2018 lalu, Indika Energy telah berinvestasi di sektor tambang emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. Proyek Awak Mas ini memiliki potensi cadangan sebanyak 1,5 juta ons emas dan 2,4 juta ons sumber daya emas dan ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2023.
INDY juga termasuk dalam anggota konsorsium Pelabuhan Patimban, dimana keikutsertaan dalam konsorsium ini adalah sebagai upaya dalam diversifikasi yang dilakukan oleh grup perseroan.
Selaras dengan strategi diversifikasi usaha yang dilakukan, INDY menargetkan 50% pendapatan berasal dari sektor non-batubara pada tahun 2025. “Indika Energy akan terus mengeksplorasi sektor usaha lainnya yang sesuai dengan keunggulan dan kapasitas kami. Hal ini merupakan wujud kontribusi kami terhadap pembangunan nasional,” terang Azis.
Selanjutnya: Dorong kinerja, Timah (TINS) bakal genjot kinerja anak usaha batubara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News