Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor transportasi dan logistik mencatatkan kinerja yang ciamik dengan kenaikan 30,57% dari awal tahun hingga Jumat (12/8). Indeks sektor transportasi dan logistik menjadi indeks sektoral dengan kenaikan tertinggi kedua setelah sektor energi sepanjang tahun ini.
Beberapa saham yang menjadi pendorong indeks ini ada PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) yang melesat 170,25% secara ytd. Kedua ada saham PT Temas Tbk (TMAS) melonjak 83,21%, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) meningkat 56,73% secara ytd, dan PT Blue Bird Tbk (BIRD) 17,75% secara ytd, dan PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) dengan kenaikan 5,88%.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, faktor utama peningkatan indeks sektor ini adalah bangkitnya kinerja keuangan emiten, terutama pada sektor container angkutan laut seperti SMDR dan TMAS.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,43% Meski Ada Net Buy Asing Rp 761 Miliar Pada Jumat (12/8)
Menurut Pandhu, lonjakan tarif angkutan kontainer laut ini membuat laba emiten pelayaran melonjak tajam pada semester pertama ini. SMDR juga meraih kenaikan laba bersih sebesar 391% yoy menjadi US$ 115,8 juta di semester pertama 2022. Sementara TMAS memperoleh laba bersih sebesar Rp 659,83 miliar pada semester pertama tahun ini atau melesat 110,03% dari laba bersih pada periode yang sama tahun lalu Rp 314,15 miliar.
Dia menambahkan, pembukaan ekonomi di berbagai belahan dunia secara serentak membuat permintaan pengiriman barang melonjak, sedangkan jumlah armada terbatas. Terlebih lagi, beberapa kendala seperti lockdown di China yang membuat sebagian kapal tertahan tidak dapat melanjutkan perjalanan, membuat tarif angkutan kapal container semakin melambung.
Kemudian, sektor transportasi darat seperti BIRD juga mendapat katalis positif dari pelonggaran pembatasan perjalanan. Meskipun belum mencapai kinerja sebelum pandemi, tapi realisasi kinerjanya mulai pulih. Ke depannya, aktivitas ekonomi yang semakin meningkat menjadi sentimen positif untuk sektor transportasi dan logistik.
Baca Juga: Kinerja Emiten Pelayaran Melaju Kencang di Semester Pertama 2022
"PDB Indonesia di kuartal kedua 2022 masih membukukan hasil positif bahkan lebih baik dari estimasi, sehingga dari dalam negeri belum ada hal yang perlu di khawatirkan sementara ini. Meskipun ada potensi perlambatan ekonomi secara global akibat kenaikan suku bunga," papar Pandhu.
Dari sisi kinerja, Pandhu memperkirakan emiten-emiten sektor angkutan kapal container seperti TMAS dan SMDR masih akan kuat, mencapai rekor pendapatan dan laba tertinggi sepanjang sejarah bahkan jauh lebih tinggi dibanding pencapaian sebelum pandemi.
Lebih lanjut Pandhu menjagokan saham BIRD lantaran masih relatif murah dari segi valuasinya pada saat ini, dengan rasio PE sekitar 13.9 kali dan PBV 0.78 kali. Struktur permodalan BIRD juga cukup sehat dengan rasio DER 0.3 kali sehingga seharusnya relatif aman dalam menghadapi gejolak ekonomi.
Baca Juga: Menekan Biaya Logistik dengan Penggunaan BBG untuk Transportasi Darat
Dengan outlook yang cenderung positif, Pandhu masih cukup optimis BIRD dapat mencapai level Rp 1.875 untuk 12 bulan ke depan. Untuk saat ini dia memberikan rekomendasi hold karena potensial upside masih terbatas.
Sedangkan TMAS dan SMDR meski masih akan catatkan hasil positif, tapi Pandhu tidak yakin akan dapat mempertahankan kinerja hingga tahun depan karena tarif angkutan seharusnya akan kembali turun ke harga normal, sehingga lebih cocok untuk trading jangka pendek saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News