kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indeks terbang, 7 saham LQ45 dengan PER terbesar turut terangkat (4 Juli 2018)


Kamis, 05 Juli 2018 / 07:55 WIB
Indeks terbang, 7 saham LQ45 dengan PER terbesar turut terangkat (4 Juli 2018)
10 Saham LQ45 dengan PER Terbesar (4 Juli 2018)


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu 4/7) ditutup menghijau. Indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini naik 99,70 poin (1,77%) sebelum bertengger di angka 5.733,64.

LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, tentu turut terbang. Melonjak 24,96 poin menuju 907,80; indeks LQ45 naik +2,83%.

Pergerakan dua indeks utama kemarin tentu berefek pada saham-saham LQ45 dengan PER terbesar. XL Axiata Tbk (EXCL), Vale Indonesia Tbk (INCO), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER terbesar secara berurutan, masing-masing dengan PER 393,33 kali, 107,11 kali, dan 48,21 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh INTP, HMSP, MYRX, BRPT, LPPF, KLBF, dan SMGR

Lonjakan IHSG dan LQ45 kemarin membawa naik tujuh saham penghuni daftar 10 LQ45 dengan PER terbesar ini. Mereka adalah INCO, UNVR, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), HM Sampoerna Tbk (HMSP), Matahari Department Store Tbk (LPPF), Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan Semen Gresik Tbk (SMGR).

Sementara itu kemarin hanya ada tiga saham yang turun harga, yaitu EXCL, Hanson International Tbk (MYRX), dan Barito Pacific Tbk (BRPT).

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Kenaikan harga saham di bursa secara otomatis akan menaikkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin besar angka PER maka semakin mahal pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×