Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu 4/7) ditutup menghijau. Indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini naik 99,70 poin (1,77%) sebelum bertengger di angka 5.733,64.
LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, tentu turut terbang. Melonjak 24,96 poin menuju 907,80; indeks LQ45 naik +2,83%.
Pergerakan dua indeks utama akhir pekan lalu itu tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing dengan PER 2,74 kali, 3,95 kali, dan 4,100 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, WSBP, INDY, PTBA, PGAS, BBNI dan BBTN.
Lonjakan IHSG dan LQ45 kemarin membawa naik enam saham penghuni daftar 10 LQ45 dengan PER terkecil. Mereka adalah BUMI, SRIL, AKR Corporindo Tbk (AKRA), Indika EnergyTbk (INDY), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). , .
Sementara itu kemarin hanya ada dua saham yang turun harga, yaitu Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Adapun dua saham yang tersisa tidak berub ah harganya: Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan Bukit Asam Tbk (PTBA).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News