kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks sektor industri dasar dan kimia anjlok 21,24%, begini kata analis


Jumat, 28 Februari 2020 / 07:42 WIB
Indeks sektor industri dasar dan kimia anjlok 21,24%, begini kata analis


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan dan mengalami penurunan 12,13% dari akhir tahun 2019. Terakhir, pada penutupan perdagangan Kamis (27/2), IHSG melemah 2,69% ke level 5.535,694.

Pergerakkan IHSG tertahan oleh kekhawatiran para pelaku pasar dari adanya penyebaran virus corona yang kian meluas. Pelaku pasar khawatir wabah virus corona Wuhan (Covid-19) ini kian mengganggu pertumbuhan ekonomi global.

Hingga Kamis (27/2) pukul 13.00 WIB, tercatat ada sejumlah 82.164 kasus terkonfirmasi, dan 2.801 orang meninggal.

Baca Juga: IHSG longsor, ini peta terbaru penguasa kapitalisasi pasar bursa

Indeks industri dasar dan kimia menjadi salah satu indeks sektoral yang mengalami penurunan terdalam hingga 21,24% year-to-date. Dari sektor industri dasar dan kimia, ada saham PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang sudah terkoreksi sebesar 37,71% ytd dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga terkoreksi hingga 37,27%.

Adapun saham dari indeks industri dasar yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melemah hingga 35,10% ytd dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang sudah terkoreksi sebesar 24,58% dari awal tahun.

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, seluruh indeks sektoral memang tengah menurun lantaran terdampak dari semakin meluasnya penyebaran virus corona, tak terkecuali sektor industri dasar dan kimia.

Ia bilang, di saat kondisi pasar yang tertekan ini menjadi kesempatan yang baik untuk mulai masuk dan membeli saham-saham yang memiliki fundamental oke dan secara valuasi juga murah.

Nah dari sektor industri dasar dan kimia, Nico melihat saham BRPT menjadi salah satu saham yang memiliki prospek cukup baik, baik dari sisi fundamental dan bisnisnya, begitupula dari segi valuasinya.

“Kalau kita mau melihat per sektor, tentu BRPT merupakan saham unggulan yang dapat dipilih dari sektor ini,” ujarnya, Kamis (27/2).

Sebelumnya, ia memprediksi industri sektor petrokimia memiliki prospek yang cukup baik, terlebih BRPT memang terus melakukan ekspansi.

Namun, di saat kondisi sekarang ini, investor bisa mencari kesempatan untuk mengoleksi saham-saham tak hanya dari sektor industri dasar dan kimia saja, tapi juga dari sektor lain yang juga menarik, misalnya saham-saham perbankan.

Sementara untuk saham Semen Baturaja (SMBR), Kepala riset Infovesta Utama Wawan Hendryana memproyeksi pada tahun ini industri semen masih sulit moncer lantaran ada potensi penurunan permintaan dalam kondisi saat ini.

Baca Juga: IHSG Rontok, Ini 10 Saham LQ45 dengan PER Terkecil (27/02/2020)

“Bukan hanya SMBR yang penjualannya melambat, tapi juga perusahaan semen lainnya,” katanya.

Untuk itu, ia menyarankan investor untuk wait and see lebih dulu saham-saham dari sektor industri dasar dan kimia ini. Hal serupa juga disampaikan oleh Nico, ia merekomendasikan investor untuk wait and see saham dari sektor ini.

Wawan bilang, untuk saat ini investor alangkah lebih baik untuk mengincar saham dengan kapitalisasi pasar besar lebih dulu yang harganya berada dalam tren penurunan.

Misalnya saham BBRI yang sudah terkoreksi sebesar 6,14% dari awal tahun. Terlebih, saham perbankan pada tahun ini akan ditopang oleh sentimen positif adanya potensi pemerintah untuk memangkas kembali suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×