kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.290   6,00   0,04%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Indeks Sektor Energi Melesat, Ini Sentimen Pendorongnya


Senin, 11 Agustus 2025 / 17:40 WIB
Indeks Sektor Energi Melesat, Ini Sentimen Pendorongnya
ILUSTRASI. Indeks saham sektor energi atau IDX Energy menunjukkan performa cemerlang dalam beberapa waktu terakhir. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/07/2025


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham sektor energi atau IDX Energy menunjukkan performa cemerlang dalam beberapa waktu terakhir. Hasil laporan keuangan sebagian emiten berbasis energi yang kurang memuaskan pada semester I-2025 tampak tidak menjadi penghalang bagi indeks ini untuk terus tumbuh.

Sebagaimana diketahui, IDX Energy berada di level 3.034,08 pada perdagangan Senin (11/8/2025) atau naik 0,35% dibandingkan perdagangan Jumat (8/8) pekan lalu. Dalam sebulan terakhir, indeks saham sektor energi tumbuh 8,25%. Adapun sejak awal tahun, indeks ini naik 11,15% year to date (ytd).

Kinerja IDX Energy pun hanya kalah dengan indeks sektor teknologi (IDX Technology) dan indeks sektor barang material (IDX Basic Material) jika dihitung dari awal tahun.

Baca Juga: Indeks Saham Sektor Energi Melesat, Mana Saham yang Masih Menarik?

Chief Executive Officer (CEO) Edvisor Provina Visindo Praska Putrantyo mengatakan, sentimen yang mempengaruhi kenaikan harga saham-saham dari IDX Energy adalah ekspektasi pemulihan harga komoditas di tengah masih adanya ketidakpastian global. Permintaan terhadap produk komoditas energi pun berpotensi meningkat, kendati pasar tetap perlu memantau kondisi permintaan dari China dan India sebagai mitra dagang besar Indonesia.

"Pemulihan harga komoditas dapat meningkatkan nilai harga jual rata-rata komoditas dan meningkatkan margin emiten energi," kata Praska, Senin (11/8).

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menambahkan, sejak akhir April hingga kini, harga batubara global naik cukup signifikan dari kisaran US$ 90 per ton menjadi sekitar US$ 113 per ton. Begitu pula dengan harga minyak mentah dunia yang memperlihatkan penguatan sejak Mei lalu hang mana sempat menyentuh level US$ 57 per barel dan sekarang ada di kisaran US$ 63 per barel.

"Kenaikan harga komoditas ini menjadi katalis utama perbaikan kinerja harga saham emiten energi," ujar dia, Senin (11/8).

Selain itu, lonjakan IDX Energy juga dipicu oleh euforia masuknya sejumlah emiten di sektor ini ke indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI), seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Masuknya emiten-emiten tersebut memicu aliran dana asing dan sentimen positif yang signifikan, termasuk bagi indeks saham sektor energi.

Di sisi lain, kinerja keuangan emiten energi semester I-2025 yang kurang memuaskan sebenarnya sudah diantisipasi oleh para pelaku pasar sejak beberapa bulan lalu. Hal ini membuat dampak koreksi kinerja keuangan terhadap harga saham emiten yang bersangkutan relatif terbatas. 

"Justru, dengan potensi perbaikan fundamental ke depan, saham-saham energi kembali terlihat menarik untuk dikoleksi," ungkap Ekky.

Baca Juga: Indeks Saham Sektor Energi Melesat, Cek Prospek dan Rekomendasi Sahamnya

Jika tren kenaikan harga komoditas berbasis energi terus berlangsung, ditambah dengan dukungan kebijakan pemerintah yang berambisi mencapai swasembada energi, maka sektor energi memiliki prospek yang positif bagi investor dalam jangka menengah. Kombinasi antara sentimen harga komoditas, dukungan kebijakan, dan potensi aksi korporasi masih menjadi bahan bakar utama bagi IDX Energy untuk terus tumbuh.

Praska juga memperkirakan saham-saham energi berpeluang bergerak positif pada sisa tahun ini. "Namun, investor juga perlu lebih selektif lagi dengan tantangan sekarang, termasuk adanya transisi energi terbarukan yang cukup prospektif," imbuh dia.

Dia menyebut, investor dapat mencermati saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebagai saham unggulan di sektor energi. Harga saham PGAS diprediksi mencapai level Rp 1.800 per saham, sedangkan MEDC ditargetkan menyentuh level Rp 1.400 per saham.

Sementara itu, Ekky menyebut saham AADI menarik dikoleksi investor lantaran adanya potensi pembagian dividen pada tahun depan serta aliran dana asing usai berhasil masuk jajaran MSCI. Untuk jangka panjang, saham emiten ini berpeluang menuju level Rp 10.000-Rp 11.000 per saham.

Saham PTRO juga patut dipertimbangkan oleh investor karena berpeluang menguat dengan target jangka menengah di level Rp 5.000 per saham.

Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga bisa dipertimbangkan investor lantaran secara teknikal mulai memasuki fase bullish dengan potensi target harga jangka menengah di kisaran Rp 25.000--26.000 per saham.

Selanjutnya: Chemstar (CHEM) Kejar Omzet Rp 200 Miliar, Bidik Bahan Kimia Sektor Energi & Agro

Menarik Dibaca: Railink Hadirkan Promo Meriahkan HUT RI, Naik KA Bandara Mulai Rp 1.945

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×