kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Indeks Saham Syariah Jeblok, Intip Rekomendasi Saham Pilihan Berikut


Sabtu, 04 November 2023 / 08:25 WIB
Indeks Saham Syariah Jeblok, Intip Rekomendasi Saham Pilihan Berikut
ILUSTRASI. Penurunan indeks-indeks saham syariah ini lebih dalam ketimbang IHSG yang melemah 0,90% sejak awal tahun.


Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham-saham kategori syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang melemah. Penurunan indeks-indeks saham syariah ini lebih dalam ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 0,90% sejak awal tahun.

Per Jumat (3/11), Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) terkoreksi 5,29% sejak awal tahun. Jakarta Islamic Index (JII) juga telah anjlok 11,42% secara year to date. 

Jakarta Islamic Index 70 (JII70) ambles 10,27% sepanjang 2023. Berikutnya ada indeks IDX Sharia Growth dan IDX-MES BUMN 17 masing-masing mengalami koreksi 13,39% dan 15,90% sepanjang tahun berjalan ini

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, kinerja indeks saham syariah tahun ini memang kurang menggembirakan. 

Baca Juga: Wall Street Naik Saat Data Pekerjaan yang Lemah Memperkuat Spekulasi Jeda Suku Bunga

Penurunan indeks syariah dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain perlambatan ekonomi global akibat pandemi Covid-19, yang berdampak pada penurunan permintaan, produksi, dan ekspor. Lalu faktor ketidakpastian politik dan geopolitik, seperti konflik di Timur Tengah, ketegangan antara AS dan China, dan pergantian pemerintahan di AS, juga faktor kenaikan harga minyak mentah dunia, yang berpotensi meningkatkan biaya produksi dan inflasi.

“Selain itu, faktor penurunan kinerja sektor-sektor unggulan saham syariah, seperti properti, konstruksi, telekomunikasi, dan pertambangan juga menjadi penyebab tertekannya indeks saham syariah tahun ini,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Jumat (3/11).

Namun, tidak semua saham syariah turun harga. Menurut dia, beberapa saham syariah masih menunjukkan kinerja yang baik secara fundamental. Hal ini bisa dilihat pada pertumbuhan pendapatan, laba, dan aset yang positif, serta memiliki valuasi yang menarik, yaitu memiliki rasio harga terhadap laba (PER) dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) yang rendah.

Baca Juga: IHSG Naik 0,55% ke 6.788 Hari Ini (3/11), ARTO, EMTK, ADRO Top Gainers LQ45

Berikut adalah beberapa rekomendasi saham syariah yang menarik dilirik secara fundamental, beserta proyeksinya.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) merupakan bank syariah terbesar di Indonesia yang merupakan hasil penggabungan tiga bank syariah milik BUMN, yaitu BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah, dan BRI Syariah. 

BRIS memiliki pangsa pasar sekitar 40% di industri perbankan syariah, dengan total aset mencapai Rp 240 triliun. Bank ini juga memiliki kinerja yang solid, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 25% pada semester I 2023, dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah, yaitu 2,7%. 

“Proyeksi saham ini adalah positif, karena bank ini akan mendapatkan sinergi dari penggabungan, serta mendukung program pemerintah untuk mengembangkan ekonomi syariah” kata dia 

Rekomendasi saham ini adalah buy dengan target harga Rp 1.500 per saham.

Baca Juga: IHSG Naik 0,87% ke Level 6.810,43 di Sesi I (3/11), Top Gainers: ARTO, GOTO, ESSA

PT Semen Indonesia Tbk (SMGRmemiliki kapasitas produksi sekitar 53 juta ton per tahun. Produsen semen terbesar di Indonesia ini memiliki pangsa pasar sekitar 40% di industri semen, dengan merek dagang yang kuat, seperti Semen Indonesia, Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa.

Perusahaan ini juga memiliki kinerja yang baik, dengan pertumbuhan penjualan sebesar 8% dan laba bersih sebesar 36% pada semester I 2023. Proyeksi saham ini menurut Reza cukup positif, karena perusahaan ini akan mendapatkan manfaat dari pemulihan sektor properti dan infrastruktur, serta diversifikasi bisnis ke bidang energi dan mineral. 

Menurut Reza, rekomendasi saham ini adalah buy dengan target harga Rp 15.000 per saham.

Baca Juga: Potensi Window Dressing Terbuka Lebar, Asing Memburu Saham Blue Chip

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTPmemiliki kapasitas produksi sekitar 25 juta ton per tahun. Produsen semen INTP memiliki pangsa pasar sekitar 30% di industri semen, dengan merek dagang yang populer, seperti Tiga Roda, Rajawali, dan PCC. Perusahaan ini juga memiliki kinerja yang membaik, dengan pertumbuhan penjualan sebesar 6% dan laba bersih sebesar 13% pada semester I 2023. 

“Proyeksi saham ini cukup positif, karena perusahaan ini akan meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan bisnis beton siap pakai, dan memanfaatkan potensi pasar ekspor” kata dia.

Rekomendasi saham INTP ini adalah buy dengan target harga Rp 20.000 per saham.

Baca Juga: Potensi Window Dressing Kembali Terbuka Lebar

PT Aneka Tambang Tbk (ANTMbergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan pemasaran mineral, seperti emas, perak, nikel, bauksit, dan batubara. ANTM memiliki sumber daya mineral yang melimpah, dengan cadangan emas sekitar 77 ton, cadangan nikel sekitar 500 juta ton, dan cadangan bauksit sekitar 1,2 miliar ton. 

ANTM memiliki kinerja yang cukup baik, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 26% dan laba bersih sebesar 118% pada semester I 2023. 

Proyeksi saham ANTM cukup positif, karena perusahaan ini akan meningkatkan produksi dan penjualan, serta mengoptimalkan nilai tambah dari mineral. 

Rekomendasi saham ini adalah buy dengan target harga Rp 2.000 per saham.

Baca Juga: The Fed Mempertahankan Suku Bunga Acuan, Simak Prediksi Pergerakan Rupiah

PT Barito Pasific Tbk (BRPTbergerak di bidang petrokimia, energi, sumber daya alam, dan properti. BRPT memiliki anak usaha yang cukup solid, seperti Chandra Asri Petrochemical (TPIA), Star Energy, Star Petroleum, dan Royalindo Investa Wijaya. 

BRPT juga memiliki kinerja yang stabil, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 5% dan laba bersih sebesar 8% pada semester I 2023. 

Proyeksi saham ini adalah positif, karena perusahaan ini akan menikmati permintaan yang tinggi dari produk petrokimia, serta mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan. 

Reza merekomendasikan buy untuk saham BRPT dengan target harga Rp 1.800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×