kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

United Tractors (UNTR) Yakin Kinerjanya Tumbuh Positif pada Semester II-2025


Selasa, 29 Juli 2025 / 14:15 WIB
United Tractors (UNTR) Yakin Kinerjanya Tumbuh Positif pada Semester II-2025
ILUSTRASI. PT United Tractors Tbk (UNTR) berharap meraih kinerja operasional yang lebih baik pada semester I-2025.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) berharap meraih kinerja operasional yang lebih baik pada semester I-2025.

Berdasarkan laporan bulanan perusahaan, penjualan alat berat UNTR tercatat sebesar 2.728 unit pada Januari-Juni 2025. Hasil ini meningkat 27,06% year on year (yoy) dibandingkan penjualan alat berat emiten tersebut pada Januari-Juni 2024 yakni 2.147 unit.

Hingga akhir Juni 2025, pangsa pasar alat berat Komatsu yang didistribusikan UNTR tercatat sebesar 26%.

Sebagian besar penjualan alat berat UNTR pada semester I-2025 berasal dari segmen pertambangan yakni dengan porsi 65%. Setelah itu diikuti oleh penjualan alat berat ke segmen agro sebanyak 13%, serta kehutanan dan konstruksi masing-masing 11%.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Raih Kenaikan Penjualan Alat Berat 27,06% pada Semester I-2025

Di segmen kontraktor tambang, UNTR melalui PT Pamapersada Nusantara (PAMA) membukukan volume produksi sebesar 68,4 juta ton hingga akhir semester I-2025 atau berkurang 1,58% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 69,5 juta ton.

PAMA juga mengalami penurunan volume pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) sebesar 9,45% yoy menjadi 532,8 juta bcm pada semester I-2025, dibandingkan periode sebelumnya yakni 588,4 juta bcm.

Sementara di segmen tambang batubara, penjualan batubara thermal dan metalurgi UNTR melalui Tuah Turangga Agung tercatat sebesar 7,79 juta ton pada akhir semester I-2025. Hasil ini tumbuh 3,45% yoy dibandingkan periode semester I-2024 yakni 7,53 juta ton.

Di segmen tambang mineral, UNTR membukukan kenaikan penjualan emas melalui Agincourt Resources dan Sumbawa Jutaraya sebesar 13,64% yoy dari 110.000 ons troi pada semester I-2024 menjadi 125.000 ons troi pada semester I-2025.

UNTR juga meraih kenaikan penjualan nikel ore melalui tambang Stargate sebesar 12,41% yoy menjadi 1,09 juta wet metrik ton (wmt) pada akhir semester I-2025, dari sebelumnya 967.000 wmt.

Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis pun angkat bicara soal lonjakan penjualan alat berat Komatsu. Kenaikan ini cukup dipengaruhi adanya penjualan susulan atau carry over yang sempat tertunda pada akhir 2024 lalu. Tidak menutup kemungkinan penjualan alat berat UNTR akan cenderung melandai pada semester II-2025, mengingat penjualan susulan 2024 sudah terpenuhi pada paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: Suku Bunga Turun, United Tractors (UNTR) Optimalkan Pendanaan Eksternal & Internal

“Kami masih melakukan review mengenai proyeksi hingga akhir tahun," ujar dia, Senin (28/7).

Dalam berita sebelumnya, Manajemen UNTR menargetkan dapat menjual 4.600 unit alat berat pada 2025.

Sara juga menyoroti penurunan kinerja di lini bisnis kontraktor pertambangan. Hal ini cukup dipengaruhi oleh kondisi curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan. Pihak UNTR pun terus memantau sejauh mana efek cuaca tersebut terhadap kegiatan penambangan pada semester II-2025. Perusahaan ini juga menanti sikap para pelanggan PAMA terhadap pelemahan harga batubara. 

"Sementara itu, strategi dan antisipasi yang dilakukan UNTR adalah menjaga keunggulan operasional yang akan membantu efisiensi dan produktivitas operasi di setiap proyek Pamapersada," imbuh dia.

Secara terpisah, Analis Korean Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menyampaikan, bisnis alat berat dan kontraktor tambang masih akan menjadi penopang UNTR dalam jangka pendek, termasuk tahun ini. 

Alhasil, jika tren positif penjualan alat berat berlanjut, maka hal ini akan berdampak signifikan bagi kinerja UNTR secara keseluruhan. Namun, UNTR juga perlu mencari cara untuk mengantisipasi risiko penurunan kinerja kontraktor tambang di tengah harga batubara yang melandai.

Baca Juga: Anak Usaha United Tractors Kucurkan Dana Rp 16,42 Miliar untuk Eksplorasi Tambang

Wafi juga menilai, bisnis tambang emas dan nikel UNTR memiliki potensi menjanjikan pada masa mendatang. Apalagi, pada semester I-2025, UNTR mampu membukukan kenaikan penjualan pada dua komoditas mineral tersebut.

"Namun, untuk jangka pendek, dampak kenaikan penjualan emas dan nikel belum begitu terasa, karena porsi pendapatannya masih minim bagi UNTR," kata Wafi, Senin (28/7).

Dia pun merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga di level Rp 26.000 per saham.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan buy on weakness saham UNTR dengan support di level Rp 22.450 per saham dan resistance di level Rp 24.325 per saham serta target harga di kisaran Rp 24.450--25.275 per saham.

Selanjutnya: Tren Investasi Semester I: Investor Asing Masih Andalkan Sektor Logam dan Tambang

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 29-31 Juli 2025, Ayam Kampung Diskon hingga Rp 22.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×