kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indeks masih sulit pecahkan rekor baru


Rabu, 04 Juli 2012 / 07:00 WIB
Indeks masih sulit pecahkan rekor baru
ILUSTRASI. Kabelindo Murni (KBLM) akan membagikan dividen total Rp 5,6 miliar.


Reporter: Muhammad Khairul, Ruisa Khoiriyah | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali mengorbit ke level 4.000, kemarin (3/7). Begitu dibuka, indeks langsung berlari hingga akhirnya ditutup naik 1,46% ke posisi 4.049,89.

Seluruh sektor kompak menghijau, dipimpin oleh sektor agrikultur yang naik 2,5%, lalu consumer goods sebesar 2,18%, dan infrastruktur dengan kenaikan 2,08%. Investor asing mencatat beli bersih US$ 64,05 juta, atau total US$ 157,74 juta selama tiga hari perdagangan terakhir.
Felix Sindhunata, Kepala Riset Henan Putihrai Securities, menilai, moncernya IHSG masih terdorong energi positif dari hasil Uni European Summit, pekan lalu.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, menuturkan, tren bullish IHSG saat ini akan mengarah ke kisaran 4.150-4.232.
"Kemarin, banyak saham yang ditutup menembus resistance. Artinya, potensi kenaikan masih besar utamanya saham batubara seiring reboundnya harga batubara," tandas Satrio.

Terbilang mahal

Namun, peluang IHSG memecahkan rekor terakhirnya di 4.224,89 (3/5), dinilai masih sulit terjadi dalam waktu dekat. Pasar masih menyimpan risiko tinggi. "Eropa masih jauh dari selesai, proses stabilitas baru disepakati tapi belum dimulai," kata Felix.

Dengan price earning ratio (PER) terakhir sebesar 20,44 kali, IHSG merupakan bursa saham termahal keempat di Asia setelah Shenzhen (China), Kospi (Korea Selatan), bursa Taiwan TSEC.

Bursa saham tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, juga Hong Kong, memiliki PER di bawah 20 kali. "IHSG bahkan lebih mahal dari Dow Jones Industrial Average," kata Felix.

Satrio menambahkan, IHSG dalam lima tahun hingga delapan tahun terakhir ditutup dengan PER 16,5 kali. "Jadi, sebenarnya jika kita prediksi IHSG tertinggi di 4.500-4.700, itu konservatif," katanya.

Prediksi Satrio, IHSG akhir tahun ini ditutup di kisaran 4.500-4.750 dengan PER 16,5 kali. Sedangkan Felix memperkirakan, IHSG ada di 4.425 akhir tahun ini dengan PER sebesar 13,5 kali. "Saham konsumer layak koleksi," rekomendasi Felix.

Satrio merekomendasikan saham batubara untuk trading. Untuk jangka menengah panjang, saham sektor konsumsi, ritel, konstruksi, dan infrastruktur masih layak koleksi. “DJIA di semester II ini bisa positif, kita bisa ikut hijau," imbuhnya. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×