kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Indeks manufaktur turun, cermati rekomendasi saham emiten manufaktur ini


Kamis, 04 Maret 2021 / 08:15 WIB
Indeks manufaktur turun, cermati rekomendasi saham emiten manufaktur ini


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

Kepala Riset Yuanta Sekuritas Chandra Pasaribu menilai, seharusnya antara indeks PMI manufaktur dengan indeks sektor manufaktur tidak berkolerasi secara langsung. Sebab, PMI manufaktur mengukur tingkat utilitas atau kegiatan manufaktur, bukan soal profitabilitas.

Dalam keadaan normal memang seharusnya keduanya berkorelasi secara langsug. Akan tetapi, karena pendemi Covid-19 masih berlangsung, perusahaan banyak melakukan inisiatif untuk menjaga kelangsungan usaha. Termasuk, misalnya menurunkan harga jual sehingga profitabilitas masih tertinggal.

“Apakah  (PMI manufaktur) ini berati akan melambat terus? Belum dapat disimpulkan, karena bisa saja perlambatan pertumbuhan terjadi sementara saja. Sehingga, perlu dilihat tren jangka panjangnya atau bulan-bulan berikutnya,” terang Chandra saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/3).

Rekomendasi saham

Chandra menilai, pelaku pasar seharusnya memilih saham  yang bersifat cyclical seperti otomotif dan properti, terutama perumahan, building material, dan konstruksi. Hal ini karena kondisi sekarang yang masih dalam fase pemulihan (recovery). Pemilihan saham individual tergantung fundamental masing-masing perusahaan.

Hanya saja, Chandra menyebutkan, risikonya adalah jika kasus Covid-19 kembali meledak secara tiba-tiba dan harus menginjak rem darurat.

Sementara, Anggaraksa melihat, saham consumer seperti INDF dan UNVR masih menarik untuk dikoleksi dalam jangka panjang. Selain itu, NH Korindo Sekuritas juga merekomendasikan saham-saham farmasi (yang akan berganti menjadi sektor healthcare) seperti saham PT PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Menurut Anggaraksa, perbaikan penangangan pandemi Covid-19 diharapkan akan mampu memulihkan kegiatan-kegiatan ekonomi, termasuk di industri manufaktur. Selain itu, dia melihat berbagai stimulus seperti pemotongan tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan roda empat juga berpotensi menjadi katalis positif bagi manufaktur.

Sementara itu, analis RHB Sekuritas Indonesia, Michael Wilson Setjoadi mengatakan, dari saham-saham konsumer saat ini, saham ICBP bisa menjadi pilihan dengan target harga Rp 11.500.

Selanjutnya: PMI Manufaktur RI melambat pada Februari, begini prospeknya di bulan Maret

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×