Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli
Karena bobot saham bank yang besar seperti BBCA, BBRI, BMRI dan mayoritas dipengaruhi oleh aksi jual beli oleh investor asing, sehingga pergerakan saham bank mempengaruhi indeks LQ45.
"Sentimen akhir-akhir ini dipengaruhi sentimen negatif dari bursa global terutama AS karena kekhawatiran The Fed dapat kembali agresif," jelasnya.
Jono melihat kenaikan saham-saham seperti UNTR, SIDO dan PTBA mendapat sentimen positif karena musim laporan kinerja keuangan kuartal IV-2022. Sementara pelemahan saham ARTO dipengaruhi sentimen negatif sektor teknologi global, MEDC dan ANTM dipengaruhi pelemahan harga minyak dan emas.
Baca Juga: Intip Saham-Saham yang Paling Banyak Dilego Asing Selama Sepekan
Menurut Jono, prospek indeks LQ45 tentu tetap menarik karena secara kinerja mayoritas terus bertumbuh, meskipun saat ini harga sahamnya memang terkoreksi.
"Saham seperti ADRO dan JPFA memiliki prospek menarik karena ADRO dipengaruhi musim rilis laporan keuangan dan potensi pembagian dividen, dan JPFA karena menjelang lebaran dan aksi private placement yang akan dilakukan," jelasnya,
Jono mengatakan saham-saham di LQ45 yang dapat diperhatikan antara lain ADRO dengan target terdekat 3.200 dan JPFA dengan target terdekat 1.420.
Di antara beberapa sektoral dalam indeks LQ45, Nico merekomendasikan beli untuk saham perbankan yaitu BBCA dengan target harga di 9.400, BMRI target harga di level 11.000 dan BBRI dengan target harga di 5.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News