kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Indeks LQ45 Tumbuh Positif Sejak Awal Tahun, Cermati Pendorongnya


Selasa, 28 Februari 2023 / 20:46 WIB
Indeks LQ45 Tumbuh Positif Sejak Awal Tahun, Cermati Pendorongnya
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (24/2/2023). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks LQ45 mencatatkan pertumbuhan kinerja 0,62% sejak awal tahun atau year to date (ytd). Pertumbuhan ini lebih tinggi dari return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 0,11% secara ytd.

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan jika di lihat kinerja LQ45 sejak awal bulan ini cukup baik dibandingkan IHSG dan indeks utama yang lain seperti IDX80, KOMPAS100. 

"LQ45 mencatat tingkat return MTD sebesar 0,737%. Ada banyak saham big caps yang mencatat tingkat return yang positif sehingga LQ45 mencatat tingkat return yang positif berdasarkan data closing kemarin tanggal 27 Febuari," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/2).

Nico menjelaskan, kenaikan saham UNTR didorong sentimen positif dari laporan kinerja keuangan tahun 2022 dan dividend payout ratio yang cukup tinggi. Sementara kenaikan saham PTBA dikarenakan para pelaku pasar melihat saham tersebut masih undervalued dibandingkan rata-rata emiten energi yang lain.

Baca Juga: Asing Banyak Menadah Saham-Saham Ini di Tengah Koreksi IHSG Senin (27/2)

Ia menambahkan, untuk saham SIDO naik karena baru masuk ke dalam indeks LQ45 dengan masuknya SIDO ke LQ45 lebih banyak investor minat beli sahamnya dan tercermin dari kenaikan volume transaksinya.

"SIDO berdasarkan PER masih undervalued dibandingkan sama rata-rata emiten kesehatan. Menurut saya ada potensi kenaikan lebih lanjut sehingga layak dikoleksi terutama jangka panjang karena memiliki bisnis model yang prospektif," ujarnya.

 

Sementara, Nico melihat anjloknya saham ANTM karena sesuai dengan penurunan harga emas bulan ini. Kalau saham ARTO memang overvalued dari dulu PER jauh lebih tinggi dibandingkan sama rata-rata emiten perbankan top 4. Sementara saham MEDC karena faktor harga gas alam.

Menurut Nico, saham dalam indeks LQ45 terdiri atas beberapa sektor berbeda dan lumayan terdiversifikasi sehingga masih tetap akan prospektif ke depannya karena fundamentals ekonomi Indonesia cukup baik.

"Prospeknya tahun ini baik. Bisa dibilang gerak LQ45 yang mencakup 60% market cap IHSG bisa menjadi cerminan gerak IHSG," jelasnya.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi di Awal Pekan, Saham-Saham Ini Paling Banyak Dijual

Sementara, Analis Henan Putihrai Jono Syafei mengatakan, pergerakan indeks LQ45 masih cenderung dipengaruhi pergerakan saham bank. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×