CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Indeks IDX30 punya penghuni baru, Panin AM akan rebalancing


Kamis, 28 Januari 2021 / 19:47 WIB
Indeks IDX30 punya penghuni baru, Panin AM akan rebalancing
ILUSTRASI. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengevaluasi konstituen indeks IDX30 pada Senin (25/1).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengevaluasi konstituen indeks IDX30 pada Senin (25/1). Evaluasi mayor dilakukan untuk menetapkan daftar saham, serta menyesuaikan bobot atas saham-saham yang digunakan untuk perhitungan indeks IDX30. 

Berdasarkan pengumuman BEI, terdapat empat saham yang jadi penghuni baru indeks IDX30, yiaitu, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).  

Keempat saham itu menggantikan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang terdepak dari indeks IDX30.

Dengan berubahnya susunan indeks IDX30, maka reksadana indeks yang menggunakan IDX30 sebagai acuan pun terkena dampaknya. Salah satu yang terkenan dampak ini adalah Panin Asset Management (PAM). Manajer Investasi yang satu ini tercatat memiliki dua reksadana yang menjadikan IDX30 sebagai acuannya, yakni Panin IDX-30 dan Panin ETF IDX30 Dinamis.

Baca Juga: Empat saham ini jadi penghuni baru indeks IDX30, simak prospeknya

Direktur PAM Rudiyanto mengatakan, dengan berubahnya susunan indeks IDX30, maka PAM pun harus melakukan rebalancing untuk kedua produk reksadana tersebut. Hal ini sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di mana reksadana indeks diwajibkan berisikan minimal 80% anggota indeks. 

Artinya, pada reksadana yang menggunakan indeks IDX30, minimal ada 26 saham yang mengacu indeks tersebut. “Biasanya kami review apakah ada dari anggota yang secara fundamental kurang baik tapi secara bobot masih bisa disesuaikan sehingga kinerja sama dengan indeks. Kadang-kadang terdapat 1-2 saham yang memang sengaja kami tidak masukkan jika ada pertimbangan fundamental,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Rabu (27/1).

Dengan adanya saham baru yang masuk, Rudiyanto pun akan melakukan rebalancing dengan mengganti saham yang terdepak. Dalam proses rebalancing ini, pelaksanaannya sebenarnya cukup beragam. Ini karena prosesnya akan tergantung pada bobot saham yang baru masuk dan saham yang keluar, serta dana kelolaan. 

Baca Juga: GGRM & LPPF out, ini komposisi IDX High Dividend 20 untuk Februari 2021-Januari 2022

Dia mencontohkan menggunakan Panin IDX-30 yang saat ini punya dana kelolaan sekitar Rp 1 triliun. Dengan asumsi bobot saham yang keluar sebesar 5% dari portofolio, maka Panin AM harus menjual Rp 50 miliar. 

“Jika kami yakin bisa jual semua dalam sehari, maka pergantian dilakukan tepat di akhir indeks lama berlaku. Tapi jika tidak, penjualan bisa dilakukan dalam beberapa hari,” terang Rudiyanto.

Adapun daftar saham yang masuk dan keluar perhitungan indeks IDX30 ini berlaku pada periode perdagangan Februari hingga Juli 2021. Sementara, jumlah saham yang digunakan berlaku untuk perhitungan indeks IDX30 berlaku untuk periode perdagangan Februari hingga April 2021.

Baca Juga: BRIS gantikan WEGE, begini daftar saham IDX BUMN20 untuk Februari-Juli 2021

Terkait prospek kinerja reksadana indeks dan ETF, Rudiyanto tak menampik saat ini kinerja memang tertekan seiring ada sentimen negatif. Kendati demikian, dia yakin hingga akhir tahun nanti, harga wajar IHSG akan di kisaran 6.700. Dus, masih ada potensi kenaikan untuk reksadana indeks dan ETF.

“Diharapkan ada perbaikan kinerja yang ditunjukkan dari laporan keuangan emiten untuk kuartal IV-2020, dan kuartal I-III tahun ini seiring dengan pemulihan ekonomi. Apalagi dengan dana asing yang masuk, serta euforia investor lokal ini saya yakini masih bisa terus berlanjut walaupun saat ini masih dalam musim auto rejection bawah (ARB),” tutup Rudiyanto.

Baca Juga: Catat, ini saham-saham pengisi LQ45 untuk periode Februari-Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×