kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Indeks IDX30 Memiliki Valuasi Atraktif, Intip Saham Pilihan Analis Berikut


Selasa, 20 Mei 2025 / 21:21 WIB
Indeks IDX30 Memiliki Valuasi Atraktif, Intip Saham Pilihan Analis Berikut
ILUSTRASI. Indeks IDX30 masih tertekan di tengah pembalikan arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sepanjang tahun berjalan indeks IDX30 terkoreksi 0,95%. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX30 masih tertekan di tengah pembalikan arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada akhir perdagangan Selasa (20/5), IDX30 ditutup melemah 1,11%. 

Sepanjang tahun berjalan ini, indeks IDX30 masih terkoreksi 0,95%. Padahal IHSG sudah menguat 0,21% sepanjang tahun berjalan ini ke posisi 7.094,60. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menganalogikan indeks IDX30 sebagai gerbong eksekutif di IHSG, yang sahamnya mayoritas blue chip yang menjadi incaran asing. 

“IHSG udah berbalik ke atas 7.000, otomatis ini membuat saham-saham di indeks IDX30 lebih dilirik karena dianggap aman dan likuid,” jelasnya kepada Kontan, Selasa (20/5). 

Baca Juga: BBTN Bertukar Tempat Dengan ARTO di IDX30 yang Mulai Berlaku Jumat (2/5)

Namun aliran dana investor asing yang mulai konsisten beberapa hari terakhir ke saham perbankan besar, ANTM, GOTO mendorong kenaikan harga saham-saham tersebut. 

“Sebagian saham sudah naik cukup tinggi sejak April–Mei sehingga ruang kenaikannya sudah menjadi sempit kecuali ada pemicu tambahan dari earning atau sentimen global yang positif,” kata Liza. 

Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menjelaskan saat ini, IDX30 diperdagangkan hampir dua standard deviation di bawah rata-rata dengan proyeksi dividend yield ke depan mendekati 6%. 

Mandiri Sekuritas mencatat rata-rata forward Price Earning (PE) IDX30 dalam 10 tahun terakhir berada di level 14 kali. Sementara, pada April 2025 forward PE IDX30 berada di kisaran 9 kali. 

Risk premium IDX30 telah melampaui 8%, lebih tinggi dibandingkan puncak masa pandemi Covid-19,” jelasnya dalam paparan, Senin (19/5). 

Rekomendasi Saham Pilihan 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Ekky Topan mencermati secara teknikal, indeks IDX30 sudah terkonfirmasi memasuki tren bullish sejak akhir April 2025. 

Dia menjelaskan menggunakan data penutupan Selasa (20/5), terlihat pola candle bearish di area resistance yang mengindikasikan terjadi aksi ambil untuk alias profit taking. 

“Jadi meskipun tren utama masih positif, tetapi investor perlu antisipasi adanya koreksi jangka pendek,” ucap Ekky. 

Dari beberapa saham menghuni konsituten indeks IDX30, Ekky menilai masih ada saham yang memiliki potensi upside tinggi, seperti ASII, BSDE, HRUM, GJTL, ITMG dan INKP

Baca Juga: IDX30 dan IDX80 Dikocok Ulang, Simak Pergerakan Saham Konstituen Barunya

Namun saham pilihan Ekky jatuh pada ITMG yang menarik dari sisi valuasi dengan potensi rebound ke Rp 25.000. Selain itu, saham pilihannya jatuh pada SMRA dengan target di Rp 500 dan BSDE di Rp 1.000. 

Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo menilai dari penghuni konstituen indeks IDX30, saham perbankan masih menjadi pilihan seperti BBTN dan BMRI seiring dengan potensi penurunan suku bunga acuan. 

Dalam hitungannya, target harga BBTN berada di Rp 1.515 dan jangka target jangka panjang BMRI berada di Rp 6.100. Selain saham perbankan, Indy juga memilih MEDC dengan target Rp 1.280.

Selanjutnya: Bidik First Buyer, Daihatsu Siap Luncurkan Mobil Hybrid Mulai Rp 300 Juta

Menarik Dibaca: Penyandang Disabilitas Senam Bersama, Rekor MURI Terpecahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×