kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks dolar menguat, rupiah melemah 0,24% dalam sepekan terakhir


Jumat, 13 Agustus 2021 / 17:49 WIB
Indeks dolar menguat, rupiah melemah 0,24% dalam sepekan terakhir
ILUSTRASI. Di pasar spot, kurs rupiah ditutup di level Rp 14.388 per dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari ini, Jumat (13/8) mengakhiri perdagangan dengan kinerja yang kurang memuaskan. Di pasar spot, kurs rupiah ditutup di level Rp 14.388 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,03%. Pelemahan ini semakin memperdalam koreksi rupiah dalam sepekan terakhir yang sebesar 0,24%.

Sementara di kurs Bank Indonesia (BI), rupiah justru berhasil mencatatkan penguatan tipis 0,01% ke level Rp 14.388 per dolar AS. Namun, jika dihitung dalam seminggu, mata uang Garuda ini sudah terkoreksi 0,13%.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan, sentimen utama pelemahan rupiah datang dari rilis data tenaga kerja AS dan klaim pengangguran yang lebih baik dari bulan sebelumnya. Hal ini mendorong ekspektasi pemulihan ekonomi AS lebih cepat. Selain itu, terdapat juga peluncuran stimulus dari Joe Biden yang mendorong likuiditas dolar AS jauh lebih tinggi

Baca Juga: Rupiah Jisdor naik tipis ke Rp 14.388 per dolar AS pada perdagangan Jumat (13/8)

"Dari dua hal tersebut, indeks dolar AS pun berada dalam tren penguatan dalam beberapa hari terakhir sehingga membuat nilai tukar rupiah melemah dalam sepekan ini," ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Jumat (13/8).

Sementara dari dalam negeri, Fikri menyebut kondisinya justru positif sehingga pada akhirnya membuat pelemahan yang terjadi dalam sepekan relatif terbatas. Faktor pertama adalah local currency settlement (LCS) yang sedang dikembangkan oleh BI dengan menjajaki kerja sama ke India, Filipina, dan Korea Selatan. Menurutnya, kebijakan ini berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

Sentimen lain datang dari tren harga komoditas yang masih cukup baik. Menurut Fikri, hal ini mendorong ekspektasi neraca perdagangan Indonesia masih akan tetap positif.

Dus, hal ini akan mendorong cadangan devisa Indonesia akan lebih tinggi lagi "Pada akhirnya, ini akan memperkuat posisi BI jika harus melakukan intervensi untuk menjaga nilai rupiah ketika nantinya terjadi tapering," imbuh Fikri.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah tipis ke Rp 14.388 per dolar AS pada Jumat (13/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×