kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Indeks Dolar Menguat, Begini Efeknya Ke Rupiah


Senin, 10 Juni 2024 / 16:16 WIB
Indeks Dolar Menguat, Begini Efeknya Ke Rupiah
ILUSTRASI. Petugas menghitung mata uang Rupiah dan Dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Kamis (30/5/2024). Nilai mata uang Rupiah terhadap dolar melemah hingga mencapai Rp16.250 di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang semakin berkurang. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dolar kembali naik ke level 105 pasca data non-farm payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) yang melebihi ekspektasi. Bagaimana efeknya ke rupiah?

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, setelah rilis data NFP AS terjadi pergeseran ekspektasi timing pemangkasan pertama oleh the Fed. Sebelumnya ekspektasi pemangkasan terjadi di bulan September 2024, dan kini menjadi November 2024 (higher for longer).

Besarannya pun mengecil. "Sebelumnya mayoritas dalam kisaran 25–50bps kini menjadi hanya 25bps." ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/6).

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,44% ke Rp 16.290 Per Dolar AS Pada Senin (10/6)

Ekspektasi pemotongan 75bps yang sebelumnya pasar masih melihat ada kemungkinan untuk terjadi, sekarang sudah tidak ada lagi. Namun, Josua sudah melihat dan mengantisipasi sebelumnya bahwa ruang pemotongan oleh the Fed akan terjadi hanya sekali sebesar 25bps dan pada Desember 2024 karena proses pelemahan ekonomi AS yang cenderung sangat gradual.

Dengan data NFP AS, rupiah cenderung akan bertahan di atas level Rp 16.000 per dolar AS. Namun dalam minggu ini terdapat dua data penting di AS yang dapat mempengaruhi pergerakan rupiah kedepannya, yakni hasil rapat FOMC bulan Juni terkait FFR dan update terkait proyeksi ekonomi AS, serta data inflasi AS untuk bulan Mei 2024.

"Kami sendiri mengantisipasi bahwa FFR akan dipangkas sekali sebesar 25bps pada Desember 2024 dan BI akan cenderung mempertahankan BI-rate pada level 6,25% hingga akhir 2024," sebutnya.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,53% ke Rp 16.283 Per Dolar AS Pada Senin (10/6)

Penilai itu berdasar dengan berbagai risiko seperti pelebaran defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) dan defisit fiskal, serta dampak positif dari proyeksi ekonomi Indonesia (faktor fundamental) serta kebijakan SRBI oleh BI. "Kami melihat rupiah pada akhir 2024 mampu bergerak ke arah Rp 15.900 – Rp 16.200," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×