kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Kurs Rupiah Tembus Rp 17.000 Per Dolar AS di Pasar NDF, Ini Sebabnya


Minggu, 06 April 2025 / 11:55 WIB
Kurs Rupiah Tembus Rp 17.000 Per Dolar AS di Pasar NDF, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Kurs rupiah terjun bebas hingga level Rp 17.006 per dolar AS pada Jumat (4/4) di pasar non-deliverable forward (NDF).


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Selama libur lebaran, rupiah bergerak liar di pasar non-deliverable forward (NDF). Sentimen eksternal menjadi pemicu utama volatilitas rupiah ini.

Kurs rupiah terjun bebas hingga level Rp 17.006 per dolar AS pada Jumat (4/4) di pasar NDF. Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menilai hal ini terjadi akibat data-data fundamental yang mempengaruhi rupiah.

Secara keseluruhan, nilai rupiah di pasar NDF kemarin tertekan dolar A). USD meningkat dengan dorongan dari rilis data ketenagakerjaan alias non-farm payroll (NFP) AS yang menunjukkan hasil lebih baik dari sebelumnya.

Dalam data NFP Maret 2025, pertumbuhan lapangan kerja AS tercatat mencapai 228.000, jauh lebih tinggi dari perkiraan konsensus di angka 135.000. 

Dengan capaian ini, The Fed menyebut pemangkasan suku bunga tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Mata Uang Rupiah Semakin Tertekan Akibat Tarif Terbaru Trump

Pasca pengumuman kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump, potensi perang dagang dikhawatirkan mengganggu ekonomi global. Belum lagi inflasi AS yang masih tinggi. 

Penurunan suku bunga The Fed rencananya baru akan dilakukan setelah perang dagang berakhir, dengan ekspektasi ekonomi global lebih stabil. 

“Rencana The Fed menurunkan suku bunga sebanyak 3 kali dalam tahun 2025 kemungkinan besar hanya tinggal mimpi. Ini yang membuat indeks dolar kembali mengalami penguatan yang cukup signifikan,” sebut Ibrahim, Sabtu (5/4).

Di samping itu, Ibrahim menyebut situasi geopolitik global yang masih memanas turut menjadi katalis negatif bagi nilai rupiah. Terbaru, Rusia kembali meluncurkan misil ke ibukota Ukraina, Kryvyi Rih, pada Jumat (4/4) lalu. Serangan ini menelan 18 korban jiwa.

Di tengah situasi geopolitik yang masih tegang, ditambah potensi perang dagang akibat kebijakan tarif Trump, Bank Indonesia (BI) perlu aktif bergerak demi menopang rupiah di pasar spot.

Ibrahim menyebut BI setidaknya akan melakukan triple intervensi di pasar pada perdangan Senin (7/4) nanti. “Tetapi kemungkinan besar intervensi itu pun juga tidak akan berpengaruh terlalu besar,” tambahnya.

Ibrahim memproyeksi rupiah akan dibuka di level Rp 17.050 di pasar spot pada Senin (7/4).

Baca Juga: Rupiah Cetak Rekor Buruk di Awal Kuartal II, Begini Proyeksi Kedepannya

Selanjutnya: Rupiah Diprediksi Masih Tertekan, Tarif Impor Tinggi Donald Trump Jadi Pemberat

Menarik Dibaca: Cara Membuat Foto ala Studio Ghibli dengan Bantuan ChatGPT, Simak Tutorialnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×