kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pasar Keuangan Tertekan, Level Baru Rupiah di Rp 17.000 - Rp 18.000 Per Dolar AS?


Senin, 07 April 2025 / 19:06 WIB
Pasar Keuangan Tertekan, Level Baru Rupiah di Rp 17.000 - Rp 18.000 Per Dolar AS?
ILUSTRASI. Analis memperkirakan rupiah bisa saja mencapai level Rp 17.000 - Rp 18.000 per dolar AS. Namun hal itu akan ada intervensi oleh Bank Indonesia. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/06/2024


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang mendorong kenaikan persepsi risiko investasi atawa Credit Default Swap (CDS) tenor 5 tahun Indonesia. Hal itu berpotensi menarik keluar dana asing dan menekan rupiah.

Senin (7/4), rupiah spot kian tersungkur dengan pelemahan 1% ke Rp 16.822 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto menyebutkan kenaikan CDS mengindikasikan bahwa investor memandang berinvestasi di pasar keuangan Indonesia menjadi semakin berisiko. Dari situ, hal ini akan memberikan sentimen negatif yang akan memicu investor melakukan aksi jual, baik pada pasar saham maupun pada pasar obligasi.

Baca Juga: Intervensi BI Bantu Angkat Rupiah, Meski Belum ke Posisi Sebelum Idulfitri

"Keluarnya investor asing dari pasar Indonesia akan menurunkan permintaan terhadap rupiah atau meningkatkan permintaan akan mata uang asing seperti dolar AS, yang mana hal ini akan membuat rupiah terdepresiasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (7/4).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga melihat hal serupa. Apalagi ditambah dengan data ketenagakerjaan yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Alhasil, rupiah kian terjerembab.

"Di tengah situasi ini, triple intervention dan langka-langkah stabilisasi Rupiah dari Bank Indonesia kemungkinan akan terjadi untuk meredam volatilitas rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/4).

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah bisa saja mencapai level Rp 17.000 - Rp 18.000 per dolar AS. Namun memang, hal itu akan ada peningkatan intensitas intervensi oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melorot 1% ke Rp 16.822 Per Dolar AS pada Senin (7/4)

Di sisi lain, apabila negosiasi Indonesia-AS berhasil berpotensi bisa membantu rupiah. Ini seiring Vietnam Dong berhasil sedikit menguat merespons berita bahwa negosiasi mereka berhasil.

Lukman menyebutkan, dengan ketidakpastian seperti ini menjadi sulit memprediksi level rupiah. 

"Hanya saja dengan tingkat sekarang, mungkin BI akan menggunakan kisaran Rp 17.000 - Rp 18.000 sebagai level normal baru," tutupnya.

Selanjutnya: MA Kabulkan Permohonan Kasasi OJK Terkait Kresna Life, Ini Kata Kuasa Hukum Pempol

Menarik Dibaca: Menu Diet Sehat Seminggu yang Dapat Anda Coba Konsumsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×