Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah bergerak melemah sepanjang pekan ini. Meningkatnya tensi perang dagang menjadi penekannya.
Berdasarkan Bloomberg, rupiah spot bertengger di level Rp 16.796 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/4). Angka itu melemah 0,85% dalam sepekan dibandingkan Jumat (4/4) yang berada di Rp 16.653 per dolar AS. Namun secara harian, rupiah ditutup menguat 0,16%.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan apresiasi rupiah hari ini terjadi seiring berlanjutnya tren melemahnya dolar AS terhadap mata uang global.
"Hanya saja, penguatan rupiah cenderung terbatas kemungkinan akibat kekhawatiran terkait potensi dampak perang dagang AS-China terhadap prospek ekonomi Indonesia," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/4).
Baca Juga: Berbeda Arah, Rupiah Jisdor Melemah 0,15% ke Rp 16.805 per Dolar AS pada Jumat (11/4)
Sementara untuk pelemahan sepekan akibat dampak sentimen perang dagang pasca pengumuman dari Trump di awal April. Walaupun memang, pelemahan rupiah sudah lebih terbatas akibat penundaan kebijakan tarif AS hingga 90 hari.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menambahkan bahwa tren dolar AS sepekan ini cenderung tertekan seiring pelepasan obligasi AS dan dolar AS oleh investor maupun kemungkinan besar People's Bank of China (PBoC).
"Namun sentimen investor domestik masih belum sepenuhnya pulih, sehingga penguatan rupiah cenderung tertahan," sebutnya.
Pekan depan, kekhawatiran akan perang dagang akan terus berlangsung. Dus, rupiah diperkirakan masih akan bergerak volatile.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,16% ke Rp 16.796 per Dolar AS pada Jumat (11/4)
Sementara untuk arahnya akan ditentukan oleh perkembangan seputar tarif dan data-data ekonomi, yang mana di Indonesia akan rilis penjualan ritel dan cadangan devisa (cadev).
"Perhatian investor semuanya tertuju pada perkembangan seputar tarif, dan dari domestik data penjualan ritel akan memberikan gambaran seberapa jauh pelemahan pada permintaan dan data cadev untuk melihat seberapa besar yang digunakan BI untuk intervensi," kata Lukman.
Karenanya, Lukman memperkirakan pada awal pekan depan rupiah akan berkisar di Rp 16.700 - Rp 16.850 per dolar AS.
Sementara Josua memperkirakan rupiah akan melemah terbatas dengan rentang di Rp 16.750 - Rp 16.900 per dolar AS.
Selanjutnya: Sebulan Harga Emas Antam Naik 12,51%, Hari Ini Meroket (11 April 2025)
Menarik Dibaca: Promo Minyak Goreng Sunco-Fortune 2 Liter di Indomaret, Berlaku sampai 16 April 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News