kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.322   -27,00   -0,17%
  • IDX 7.379   92,25   1,27%
  • KOMPAS100 1.042   3,89   0,37%
  • LQ45 790   2,14   0,27%
  • ISSI 245   3,44   1,43%
  • IDX30 409   1,44   0,35%
  • IDXHIDIV20 468   1,34   0,29%
  • IDX80 117   0,44   0,38%
  • IDXV30 119   0,56   0,47%
  • IDXQ30 130   0,18   0,14%

INCF akan akuisisi perusahaan sawit


Kamis, 26 Januari 2017 / 11:37 WIB
INCF akan akuisisi perusahaan sawit


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Emiten industri dan perdagangan karet PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) berencana mendiversifikasi bisnisnya ke sektor kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Langkah ini ditempuh demi meningkatkan profitabilitas perusahaan.

INCF akan menggelar diversifikasi bisnis melalui aksi akuisisi perusahaan kelapa sawit PT Sinar Cita Cemerlang (SCC). INCF akan membeli 60% saham dari modal yang disetor dan ditempatkan penuh SCC atau setara 74,1 juta unit saham.

Manajemen INCF akan bertransaksi dengan Zonergy (Tianjin) Company Limited, yang merupakan pemilik mayoritas saham SCC. Saat ini, surat permohonan akuisisi sudah dilayangkan. Akuisisi tersebut diperkirakan mencapai US$ 33 juta.

Sekretaris Perusahaan INCF Dessy Roza mengemukakan, diversifikasi bisnis ini memiliki prospek yang baik dan dapat mengurangi risiko bisnis INCF selaku perusahaan induk. Pertimbangannya, dengan memiliki lebih dari satu anak usaha akan menjaga kontinuitas dan profitabilitas perusahaan tersebut.

Dessy menyatakan, bisnis kelapa sawit memiliki prospek yang baik di masa depan karena paling banyak digunakan di seluruh dunia. "Selain itu, minyak sawit banyak produk turunannya," ujar Dessy dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, kemarin.

Untuk membiayai sebagian akuisisi ini, INCF mendapatkan fasilitas pinjaman dari pemegang saham. Pemegang saham utama INCF, yakni PT Alam Tulus Abadi (ATA) siap menyokong US$ 5 juta. "Kemudian dari Sinoasia Holding Limited maksimum US$ 10 juta," ungkap Dessy.

Namun INCF masih harus mencari persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), yang dijadwalkan berlangsung pada 2 Maret 2017. Jika RUPSLB tidak memberi persetujuan, maka INCF tidak bisa mengajukannya lagi selama 12 bulan mendatang.

Sebagai catatan, berdasarkan laporan keuangan INCF, per akhir kuartal III-2016, nilai penjualan emiten ini mencapai Rp 291,3 miliar, turun tipis dibandingkan penjualan di periode sama 2015 yang sebesar Rp 294 miliar. Laba kotor INCF juga menyusut menjadi Rp 43,3 miliar dibandingkan periode sama 2015 yang senilai Rp 44,3 miliar.

Analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja memprediksi, prospek INCF tahun ini cukup baik. Sebab, sejak tahun lalu harga karet sudah mulai rebound. Selain itu, emiten ini juga mendiversifikasikan bisnis dengan mengakuisisi perusahaan CPO. Apalagi, iklim bisnis sawit dan karet mirip. "Jadi prospek emiten ini baik karena diversifikasi pendapatan dari sumber usaha yang mirip tentu positif," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×