Reporter: Yoliawan H | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tahun ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah perusahaan tercatat baru atau perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) mencapai 57 perusahaan. Ini merupakan angka minimal yang telah di capai di tahun 2018 lalu.
Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, program door to door, datang langsung kepada calon emiten terus dilakukan. Bahkan program jemput bola ini hanya dilakukan di bursa efek yang ada di Indonesia. Total ada 7 workshop go public yang dilakukan BEI di 6 kota. Terdapat 380 perusahaan yang hadir dalam sosialisasi dan edukasi terkait pasar modal.
“Hanya bursa Indonesia yang melakukan ini. Kami sudah keliling bekerjasama dengan berbagai asosiasi seperti Apindo. Kami melaksanaka workshop di SIngkawang, Pontianak, Medan, Surabaya, Semarang, Jakarta dan Manado,” ujar Nyoman saat ditemui di gedung BEI, Jumat (29/3).
Menurutnya, mencari tunas-tunas baru perusahaan yang memiliki prospek tinggi bukan perkara yang sederhana. Tidak hanya berpatokan kepada peruahaan dengan nilai perusahaan yang besar. Namun berfokus dengan perusahaan dengan prospek tinggi yang dapat tumbuh besar bersama di pasar modal.
Pasca melakukan workshop, BEI akan mendatangi satu per satu perusahaan dan melakukan one on one meeting kepada perusahaan yang memiliki potensi besar untuk melantai di BEI.
Bekerja sama
Disisi lain, BEI turut menggandeng perbankan untuk bisa menjadi partner dalam menjaring perusahaan berpotensi yang dapat IPO. Total ada 3 bank yang melakukan kerja sama yakni Bank BRI, Bank Mandiri dan Bank CIMB Niaga.
“Bank bukan saingan, pasar modal dan bank jadi pilihan untuk membantu perluasan perusahaan. Kami bekerja sama dengan Asbanda, Pefindo untuk mencari calon perusahaan yang merupakan anggota atau nasabah mereka untuk dapat melantai di pasar modal,” ujar Nyoman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News