kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.468   52,00   0,31%
  • IDX 6.369   -150,22   -2,30%
  • KOMPAS100 923   -26,14   -2,75%
  • LQ45 723   -14,43   -1,96%
  • ISSI 196   -6,58   -3,25%
  • IDX30 377   -4,77   -1,25%
  • IDXHIDIV20 454   -7,64   -1,66%
  • IDX80 105   -2,49   -2,32%
  • IDXV30 108   -2,72   -2,46%
  • IDXQ30 124   -1,18   -0,94%

INAF batal akuisisi Riasima Abadi Farma


Selasa, 24 Desember 2013 / 16:56 WIB
INAF batal akuisisi Riasima Abadi Farma
ILUSTRASI. Kereta maglev berkecepatan tinggi, yang mampu mencapai kecepatan 600 km per jam, terlihat di Qingdao, provinsi Shandong, China, Selasa (20/7/2021). cnsphoto via REUTERS


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) sebelumnya memiliki rencana untuk mengakuisisi PT Riasima Abadi Farma. Namun, akuisisi perusahaan produsen bahan baku paracetamol itu terpaksa batal.

Riasima meminta harga akuisisi Rp 60 miliar hingga Rp 80 miliar. "Tapi, dengan aset yang dimiliki Riasima, harga itu terlalu mahal," imbuh Elfiano Rizaldi, Direktur Utama INAF, (24/12).

Namun, Elfiano enggan menyebutkan berapa harga akuisisi yang INAF sanggupi. Tapi yang jelas, INAF secara fundamental memiliki kemampuan untuk akuisisi tersebut. Pertama, INAF merupakan emiten BUMN yang sudah jelas keuangannya lebih kuat karena ada back up pemerintah di belakangnya.

Kedua, kas dan setara kas INAF per September 2013 memang susut 79% menjadi Rp 40,87 miliar dari sebelumnya Rp 194,2 miliar. Tapi, INAF juga memiliki persediaan yang setara dengan Rp 276,61 miliar pada kuartal III 2013, naik 71% dari sebelumnya Rp 161,34 pada periode full years 2012.

Akuisisi batal, artinya strategi bisnis INAF tahun depan juga berubah. INAF memutuskan untuk membangun pabrik bahan baku obat. Tapi, pengerjaannya tidak akan dilakukan sendiri oleh INAF.

"Kami bisa gandeng KAEF atau Biofarma. Tahun depan kami mulai pembicaraannya," pungkas Elfiano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×