kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,84   4,26   0.48%
  • EMAS1.345.000 -0,88%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal Hasil Tetap Menarik, Investasi Emas Layak Dilirik


Senin, 01 Januari 2024 / 12:57 WIB
Imbal Hasil Tetap Menarik, Investasi Emas Layak Dilirik
ILUSTRASI. Dalam setahun terakhir, harga emas Antam sudah naik 10% menjadi Rp 1,13 juta per gram pada 29 Desember 2023.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring bergulirnya waktu, instrumen investasi kini kian beragam. Tak berarti investasi pada instrumen emas yang dianggap tradisional tak bisa dilirik karena imbal hasil yang diberikan tak kalah menarik.

Ya, emas termasuk instrumen yang secara tahunan konsisten tumbuh. Jika dilihat dalam setahun terakhir, harga emas Antam sudah naik 10% per 29 Desember 2023 dan kini seharga Rp 1,13 juta per gram.

Perencana Keuangan Ahmad Gozali berpendapat bahwa meskipun harga emas saat ini sedang tinggi-tingginya, tak ada kata terlambat untuk berinvestasi pada instrumen emas. Sebab, peluang harga untuk semakin tinggi selalu ada.

“Walaupun tidak akan terlalu besar,” kata dia belum lama ini.

Baca Juga: Harga Nikel Diramal Turun Lagi, Emas Justru Diprediksi Cetak Angka Tertinggi di 2024

Ahmad bilang, sejatinya investasi pada emas tak hanya untuk mengejar kenaikan harga, melainkan bisa membuat aspek psikologis merasa aman. Artinya, tabungan yang dimiliki tidak mudah terpakai untuk kepentingan lain.

Oleh karena itu, Ahmad menyarankan emas ini dipakai untuk mengunci kebutuhan di masa depan. Dalam hal ini, bisa dipakai untuk dana pendidikan, dana umrah, atau dana haji.

“Artinya bukan mengejar kenaikan sekian persen,” tambah dia.

Sependapat, Perencana Keuangan Risza Bambang melihat investasi pada emas memiliki sifat jangka panjang. Tetap ada kemungkinan mendapatkan untung tinggi setidaknya lebih dari lima tahun.

“Statistik harganya pasti akan lebih tinggi lagi,” ujar Risza.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Dibuka Stagnan di Awal Tahun 2024

Cicil, Tabung, atau Beli Langsung?

Di sisi lain, investasi emas kini juga memiliki berbagai metode untuk mengoleksinya. Sebab, masyarakat kini tak harus membeli langsung, tetapi bisa mengoleksinya dengan menabung atau mencicil.

Risza bilang, membeli emas dengan cara mencicil menjadi salah satu metode yang menarik dilakukan saat ini. Apalagi untuk kaum millenial. Sebab, ini bisa membuat masyarakat disiplin dalam membeli dengan menyesuaikan pendapatan bulanan yang dimiliki. 

“Jangan menunggu sampai akhir belanja karena itu tidak akan pernah terjadi,” ujar Risza.

Untuk membeli emas dengan cara mencicil, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih penjual. Dalam hal ini, masyarakat perlu memikirkan penyimpanan dan keamanannya.

Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Rekor Lagi di 2024, Hartadinata Abadi (HRTA) Siap Mengail Cuan

Sementara itu, Ahmad menilai cara pembelian emas ini tergantung dengan profil investor itu sendiri. Sebab, ada kelebihan dan kerugian dari masing-masing metode pembelian. 

Ambil contoh, cicil emas biasanya memiliki harga yang tinggi karena ada margin keuntungan yang diambil. Namun, harga yang ditawarkan sudah tetap sehingga tak akan berubah jika harga emas naik tinggi. 

“Kita beli atau cicil sesuaikan dengan target masing-masing,” ujar Ahmad.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (1/1) di Pegadaian Kompak Stagnan, Cek Updatenya

Optisme Perbankan

Dari sisi yang menawarkan pembiayaan emas, perbankan optimistis tren bisnis pembiayaan emas yang dimiliki tetap mampu menunjukkan kilaunya meski harga terus naik.

Direktur Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Pandji P. Djajanegara mengatakan, tidak ada dampak pada pembiayaan emas di CIMB Niaga Syariah meski harga logam mulia emas sedang naik.  

Dia bilang, dalam dua bulan terakhir ini pembiayaan emas di CIMB Niaga Syariah terus naik. Meski tak menyebut berapa pertumbuhannya, dia menyebutkan sampai dengan November 2023, pembiayaan emas sudah mencapai Rp 450 miliar. 

Baca Juga: 3 Jenis Investasi yang Dicoret Warren Buffett dari Daftar

Pandji pun menilai tren pembiayaan emas yang baik itu akan berlanjut pada 2024. Alasannya, logam mulia emas ini masih menjadi pilihan investasi yang likuid bagi nasabah.

“Target bisnis pembiayaan emas untuk tahun 2024 adalah tumbuh sebesar 20%-25%,” ujar Pandji (15/12). 

Untuk mencapai target tersebut, Pandji bilang pihaknya akan membuat program marketing seperti cashback, program bundling, dan program crossselling. Serta, tetap melakukan penjualan emas melalui cabang baik cabang syariah maupun cabang konvensional, mobile sales dan telesales.

“Juga melakukan partnership dengan komunitas-komunitas,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik 10% Tahun Ini, Tapi Anda Hanya Utung Tipis! Begini Hitungannya

Sependapat, Direktur PT Bank BCA Syariah Pranata melihat instrumen emas masih menjadi alternatif investasi jangka panjang yang dipilih oleh masyarakat. Terutama, dalam kondisi ekonomi yang masih belum stabil seperti saat ini.  

Hal tersebut tercermin pada pembiayaan Emas iB di BCA Syariah yang trennya terus meningkat. Pranata menyebutkan, pembiayaan emas masih menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembiayaan konsumer BCA Syariah setelah pembiayaan KPR iB.  

“Tercatat di September 2023, pembiayaan Emas iB di BCA syariah tumbuh 39,9% secara tahunan,” ujar dia. 

Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan emas iB ke depan, ia bilang BCA Syariah akan terus melakukan inovasi teknologi melalui pengajuan pembiayaan digital dan berbagai program kemudahan dalam kepemilikan emas dengan angsuran ringan dan tetap hingga akhir pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×