Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Ramdhan menilai bahwa masuknya kembali dana asing ke Indonesia terjadi setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan. Ditambah lagi, kondisi makro ekonomi Indonesia cukup stabil.
Seperti diketahui, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% pada 23-24 April 2024 lalu. Kenaikan suku bunga BI tersebut di saat The Fed masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25% - 5,5%.
Menurut dia, potensi arus inflow dana asing masih cukup besar ke depannya karena yield atau imbal hasil surat utang Indonesia lebih menarik dibandingkan negara lain seperti Singapura ataupun Malaysia.
Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga BI Diharapkan Picu Dana Asing Kembali ke Pasar Dalam Negeri
Dengan demikian, arus masuk akan menambah likuiditas yang akhirnya bisa menekan yield SBN 10 Tahun bisa kembali turun dalam artian menguat ke level 6,5% di akhir 2024.
Oleh karena itu, Ramdhan melihat kemungkinan investor asing maupun domestik masih akan menyukai surat utang Indonesia. Terdekat, lelang Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan bakal kembali semarak dimeriahkan oleh investor asing.
“Saya yakin penawaran masuk lelang SUN masih akan berada di atas target indikatif pemerintah,” tutur Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/5).
Adapun pemerintah menetapkan target lelang sebesar Rp 22 triliun – Rp 33 triliunpada lelang Selasa pekan depan (28/5). Terdapat 8 seri SBN yang dilelang yakni SPN03240828 (New Issuance), SPN12250529 (New Issuance), FR0101, FRSDG001, FR0100, FR0098, FR0097, FR0102.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News