kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Imbal Hasil Reksadana Kompak Naik di Bulan Agustus, Paling Tinggi Reksadana Saham


Selasa, 03 September 2024 / 18:46 WIB
Imbal Hasil Reksadana Kompak Naik di Bulan Agustus, Paling Tinggi Reksadana Saham
ILUSTRASI. Kinerja reksadana kompak menghijau di bulan Agustus 2024. Imbal hasil kelas aset reksadana saham, campuran, obligasi hingga pasar uang terpantau positif berkat ekspektasi suku bunga bakal segera dipangkas.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja reksadana kompak menghijau di bulan Agustus 2024. Imbal hasil kelas aset reksadana saham, campuran, obligasi hingga pasar uang terpantau positif berkat ekspektasi suku bunga bakal segera dipangkas.

Berdasarkan data Infovesta, indeks reksadana saham memiliki return paling tinggi yakni sebesar 3,10% selama bulan Agustus 2024. Kemudian, disusul indeks reksadana campuran, indeks reksadana pendapatan tetap, serta reksadana pasar uang dengan pertumbuhan return masing-masing sebesar 2,74%, 1,21%, 0,38%.

Analis KISI AM Okky Saputra Marlieana memandang, faktor pendukung performa pasar keuangan Indonesia di bulan Agustus diantaranya karena kian dekatnya ekpektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (the Fed). Seperti diketahui, bank sentral Amerika tersebut dijadwalkan akan membahas arah suku bunga di pertengahan bulan September 2024.

Di sisi lain, kondisi pasar keuangan domestik juga terdampak positif dari stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5% dan inflasi terjaga di bawah 3%. Sehingga, optimisme perekonomian Indonesia tersebut otomatis mendorong gairah investor asing untuk masuk ke pasar saham maupun pasar surat utang tanah air.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun terpantau naik sebesar 5.71% Month on Month (MoM). Dan juga, surat utang pemerintah (goverment bond) tenor 10 tahun Indonesia menguat sebesar 4.07% MoM dari posisi yield 6.903 menjadi 6.633.

Baca Juga: Mengenal Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28, Simak Persyaratannya

Okky mencermati, IHSG melaju positif didorong oleh saham-saham berfundamental baik, terutama kontribusi dari saham 4 bank besar di Indonesia yaitu BMRI, BBRI, BBNI dan BBCA yang naik 11,33%, 10.28%, 7.65% dan 0.49% secara bulanan. Keempat saham ini merupakan saham yang cukup banyak menjadi portofolio reksadana saham.

‘’Sehingga, alasan indeks reksadana saham mencatatkan imbal hasil paling tinggi, tidak lain tidak bukan, karena IHSG menguat didorong saham big 4 bank,’’ jelas Okky kepada Kontan.co.id, Selasa (3/9).

Okky optimistis masih ada ruang bertumbuh bagi aset reksadana hingga akhir tahun 2024. Optimisme itu sejalan dengan bakal dimulainya pemotongan suku bunga di bulan September oleh bank sentral AS.

Lingkungan suku bunga rendah dinilai akan membuat ekonomi semakin bergairah karena biaya pinjaman akan semakin terjangkau dan diharapkan akan mendorong ekonomi indonesia lebih lagi.

Bahkan, Okky mengamati, dengan level suku bunga tinggi saat ini Indonesia sendiri masih mampu mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) stabil di angka 5%. Walaupun memang masih terdapat faktor lain yang membayangi seperti ketidakpastian geopolitik global yang bisa membuat semua skenario bisa berubah sewaktu-waktu.

‘’Dengan dimulainya cut rate suku bunga ini tentu kinerja reksadana saham maupun obligasi akan sama-sama berpotensi untuk meningkat,’’ imbuhnya.

Baca Juga: Return Reksadana Saham Pimpin Penguatan Sepekan, Ini 5 Terbaiknya

Kendati demikian, Okky berujar, kemungkinan performa aset reksadana di bulan September ini tidak akan lebih tinggi dibandingkan bulan Agustus. Sebab, imbal hasil reksadana bulan Agustus lalu dapat dikatakan sudah berada di basis yang tinggi (high base).

Adapun sejak awal tahun hingga bulan Agustus, pertumbuhan imbal hasil paling tinggi berasal dari indeks reksadana pasar uang dengan angka 3.09% year to date (ytd). Selanjutnya diikuti pertumbuhan imbal hasil dari kumpulan produk reksadana pendapatan tetap dan campuran, masing-masing 2.97% ytd dan 1.90% ytd. Sedangkan, imbal hasil reksadana saham terpantau masih minus 2.36% ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×