kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal hasil pendapatan masih tipis


Senin, 05 Februari 2018 / 09:00 WIB
Imbal hasil pendapatan masih tipis


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap, yang tercermin pada Infovesta Fixed Income Fund Index selama Januari 2018, hanya 0,60%. Angka ini jauh di bawah kinerja reksadana saham mencapai 4,71% dan reksadana campuran 2,94%.

Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama, menyatakan, harga Surat Utang Negara (SUN) yang sempat terapresiasi di awal tahun membuat imbal hasil reksadana berbasis obligasi itu tipis saja. SUN memang menjadi aset dasar produk reksadana pendapatan tetap.

Sebagai gambaran, dari 251 produk reksadana pendapatan tetap, hanya 130 produk berkinerja di atas rata-rata. Salah satu produk yang mencatatkan kinerja mentereng adalah Maybank Dana Obligasi Plus racikan Maybank Asset Management.

Denny R Thaher Chief Executive Officer (CEO) Maybank Asset, mengatakan, mayoritas portofolio produknya dialokasikan pada obligasi pemerintah. "Sisanya ditaruh pada obligasi korporasi yang memberikan yield relatif tinggi, dengan tetap memperhatikan risiko kredit dan likuiditas," jelas dia akhir pekan lalu.

Per akhir Januari, porsi obligasi pemerintah dalam portofolio Maybank Dana Obligasi Plus mencapai 60%. Maybank Asset lebih menyukai SUN tenor panjang. Untuk obligasi korporasi, Anak usaha Maybank Asset Management Group ini memilih tenor di bawah lima tahun.

Walau memberi imbal hasil 1,72% di Januari lalu, Denny tetap optimistis, kinerja produk bakal mumpuni. Pendukungnya: kondisi ekonomi dalam negeri yang stabil serta aliran dana asing yang masih kuat. Ia memprediksikan, Maybank Dana Obligasi Plus bisa memberi return hingga 10% di akhir 2018 mendatang.

Waspadai dana asing

Tak mau kalah, Manulife Obligasi Negara Indonesia II racikan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia juga mencetak hasil positif. Ezra Nazula, Head of Fixed Income Manulife Aset, menuturkan, perusahaannya menerapkan strategi pengelolaan portofolio secara aktif untuk produk yang dirilis 2009 lalu itu.

Memang, mayoritas isi portofolio Manulife Obligasi Negara Indonesia II terdiri dari SUN tenor menengah hingga panjang. Dengan kenaikan rating utang Indonesia, aliran dana asing yang masuk cukup deras dan membuat yield SUN seri acuan mencapai 6%.

Namun, investor tetap patut mewaspadai kondisi yang volatil. Terlebih, kalau dana asing tiba-tiba keluar dalam jumlah yang sangat besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×