Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Perusahaan patungan bentukan PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) dengan The Furukawa Battery Co. Ltd, akan mendirikan pabrik di Indonesia. Pabrik tersebut akan memproduksi akumulator listrik (batu baterai sekunder) kendaraan bermotor.
Saat ini, IMAS dan mitranya itu tengah mencari lahan di Cikampek sebagai lokasi pabrik. Susilowasti, Sekretaris Perusahaan IMAS mengatakan, pabrik itu akan bersinergi untuk produksi kendaraan IMAS.
Sayangnya, Susilowasti enggan merinci kebutuhan investasi untuk pabrik tersebut lantaran luas tanah dan kapasitas produksinya masih dalam tahap perhitungan. Akuisisi lahan tersebut selesai di tahun ini. Untuk kebutuhan itu, Furukawa dan IMAS akan menyuntik modal tambahan.
"Ini pabrik baru. Tadinya kami tidak mau beli tanah, tetapi ternyata harus beli tanah. Jadi, Furukawa juga nanti akan menambah modal," kata Susilowasti saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/1).
Hasil produksi baterai sekunder itu rencananya akan dijual seluruhnya ke pasar domestik dalam negeri terutama untuk kebutuhan produksi mobil IMAS. "Selain untuk kebutuhan grup, dijual juga ke luar," imbuh Susilowati.
Seperti diketahui, di akhir tahun lalu, IMAS membuat dua perusahaan patungan bersama investor Jepang, Furukawa. Perusahaan patungan itu dibentuk melalui anak usaha IMAS, PT Central Sole Agency (CSA).
Perusahaan pertama bernama PT Fukurawa Indomobil Battery Manufacturing (FIBM). Perusahaan ini bergerak di bidang industri akumulator listrik untuk kendaraan bermotor dan keperluan industri. Pada FIBM, kepemilikan CSA hanya 49% dan Fukurawa 51%.
Perusahaan kedua bernama PT Fukurawa Indomobil Battery Sales (FIBS). Perusahaan ini akan menjadi distributor seluruh produk yang akan diproduksi FIBM. Di perusahaan ini, CSA menjadi pemegang saham mayoritas 51%.
Susilowasti mengatakan, ekspansi IMAS tak akan berhenti di bisnis itu. IMAS tengah membidik akuisisi perusahaan lain. Namun, ia masih merahasiakan. Perusahaan yang dibidik itu masih berkaitan dengan lini bisnis utama yakni otomotif. Harga IMAS turun 0,48% ke Rp 5.175, Selasa (18/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News