Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasca kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke level 6,5%, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbilang fluktuatif. Selama sepekan lalu, misalnya, IHSG digempur oleh berbagai sentimen yang diiringi dengan maraknya aksi jual alias profit taking di lantai bursa.
Tekanan IHSG ini dikhawatirkan berpengaruh terhadap dana kelolaan reksadana saham perusahaan manajer investasi. Namun, kondisi ini sepertinya tidak dialami oleh Schroders Investment Management Indonesia.
Yudhi Rangkuti Intermediary Business Schroders Investment Management Indonesia mengungkapkan, meski ada dana yang keluar dari dana kelolaan Schroders, namun biasanya ada juga dana yang masuk kembali.
"Penurunan tidak terlalu berpengaruh karena masyarakat sudah banyak yang mengerti. Dengan pasar yang mengalami koreksi, justru banyak dana yang masuk selain dana yang keluar," kata Yudhi di Gedung BEI, Jakarta, Senin (22/7).
Yudhi menyebut, total dana kelolaan Schroders sampai dengan Juni 2013 sudah mencapai Rp 55 triliun. Dari dana kelolaan tersebut, sumbangan terbesar berasal dari reksadana saham dengan komposisi mencapai 40%.
Karena itu, Schroders masih tetap optimistis target dana kelolaan tahun ini akan tetap tercapai meski di tengah fluktuasi pasar. Namun sayang, Yudhi enggan membeberkan nominal target dana kelolaan Schroders hingga akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News